kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin boros, rasio efisiensi perbankan sentuh level tertinggi sejak 2008


Senin, 08 Juni 2020 / 17:59 WIB
Makin boros, rasio efisiensi perbankan sentuh level tertinggi sejak 2008
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank Central Asia (BCA) BSD Tangerang Selatan, Jumat (3/4). Bank Central Asia Tbk akan menunggu sampai Juni atau semester I/2020 berakhir untuk melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB). Hal tersebut dilakukan untu


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam menghadapi pandemi Covid-19, perbankan harus lebih pandai menjaga efisiensi, apalagi di tengah tren peningkatan beban operasional akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Misalnya saja, per Maret 2020 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio efisiensi yakni beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) mengalami peningkatan menjadi 88,84% secara industri. Posisi ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode Maret 2019 sebesar 82,92% atau naik 5,92% secara tahunan.

Baca Juga: Ini sektor yang jadi tumpuan kredit Bank Mandiri (BMRI) di tengah pandemi corona

Posisi ini juga merupakan yang tertinggi sejak akhir tahun 2008 lalu yang kala itu BOPO menyentuh level 88,59% secara industri. Sejumlah perbankan yang dihubungi Kontan.co.id pun mengatakan bahwa ada potensi peningkatan BOPO di tahun ini. Misalnya saja, di PT Bank Mandiri Tbk saat ini mencatat BOPO hampir flat di level 68,83% atau tumbuh sekitar 0,72% per Maret 2020.

Direktur Bank Mandiri Silvano Rumantir mengatakan lantaran perseroan melakukan restrukturisasi cukup besar tentunya akan ada tekanan dari sisi pendapatan. Walhasil, dari sisi rasio efisiensi pun bakal sedikit terganggu. "Itu konsekuensi saat kita lakukan restrukturisasi, sehingga akan ada koreksi di kinerja akhir tahun," ujarnya dalam video conference di Jakarta, Senin (8/6).

Meski begitu, bank bersandi bursa BMRI ini menyebut telah melakukan penghematan biaya operasional di seluru lini bisnis, dan sudah dimulai sejak dua bulan lalu. "Intinya kami sudah lakukan penghematan, walaupun dari beberapa post harus kita alihkan dalam penanganan Covid-19," imbuhnya.

Sedikit berbeda, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) saat ini justru mencatat kenaikan BOPO cukup besar. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan saat ini BOPO BCA meningkat dari 65,2% pada kuartal I 2019 menjadi 77,1% di akhir kuartal pertama tahun ini.

Baca Juga: Laba bersih Bank Mandiri naik 9,4% menjadi Rp 7,9 triliun di kuartal I 2020

Peningkatan itu dinilai BCA sangat wajar, lantaran dalam situasi seperti sekarang BCA tetap memastikan operasional perbankan tetap berjalan optimal. Tujuannya tak lain untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah.




TERBARU

[X]
×