Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan memberlakukan kebijakan setoran Giro Wajib Minimum sebesar 8% mulai 1 November 2011. Beberapa bank sudah mulai menghitung besar tambahan GWM yang akan di setor ke BI nanti.
Bank Mandiri misalnya, dengan kepemilikan dana pihak ketiga sekitar Rp 300 triliun, besar setoran GWM Mandiri ke BI adalah sebesar Rp 9 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini menuturkan, Mandiri saat ini masih memiliki kelebihan likuiditas sebesar Rp 18 triliun. Dengan naiknya setoran GWM Primer dari 5% menjadi 8%, maka ekses tersebut akan dimanfaatkan untuk menambahi setoran GWM.
"Kelebihan likuiditas sebesar Rp 18 triliun, bila dikurangi setoran GWM sebesar Rp 9 triliun, maka kelebihannya tinggal Rp 9 triliun," katanya di sela mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (22/9).
Karena memiliki cadangan likuiditas yang cukup longgar, Mandiri menilai naiknya GWM Primer tersebut belum mendorong kebutuhan pengerekan bunga deposito. "Kami melihat tidak ada kebutuhan untuk menaikkan bunga simpanan karena DPK kami juga masih cukup. Meski memang itu (naiknya GWM primer) menambah biaya sebesar 0,15% sampai dengan 0,2%," jelas Zulkifli.
Hitung punya hitung, total dana yang harus disiapkan Mandiri untuk memenuhi ketentuan GWM Primer dan GWM yang dikaitkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai Rp 9,6 triliun. Sebesar Rp 9 triliun untuk pemenuhan GWM Primer. Dan sebesar Rp 600 miliar untuk membayar penalti aturan GWM-LDR pada Maret 2011 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News