kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank tak bisa mematok LDR


Kamis, 16 September 2010 / 16:32 WIB
Bank tak bisa mematok LDR


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Keinginan Bank Indonesia (BI) dengan menetapkan kebijakan penentuan giro wajib minimum (GWM) berdasarkan loan to deposit ratio (LDR) lagi-lagi mendapat kritikan.

Wakil Direktur Utama PT Bank BCA Jahja Setiaatmadja menilai, bank tak bisa mematok LDR. Pasalnya, LDR merupakan rumusan yang tak bisa ditargetkan. Berbeda dengan profit ataupun pinjaman yang merupakan angka absolut dan bisa ditarget.

"Kalau ada target, berarti bank harus mengorbankan bisnis," ujarnya kepada Kontan, kemarin (15/9).

Jahja menjelaskan, perbankan selalu berusaha meningkatkan jumlah pinjaman. Masalahnya, pemberian pinjaman tersebut ada risiko. Berbeda dengan simpanan yang tak memiliki risiko. Bank tak bisa membendung aliran dana masuk.

Tetapi kalau mau memberikan kredit, bank harus pilih-pilih. Ketika dana melimpah, dan bank mengerek pinjaman gila-gilaan, risikonya akan besar sekali.

Jadi, kalau dana masuk dengan kencang, bank akan kesulitan untuk mengejar LDR tinggi.Tapi. kalau dana masuk tak berkembang, dalam enam bulan hingga setahun,. LDR yang dipatok BI bisa tercapai. "Kenyataannya kan dana masuk terus. Bagaimana kredit mau mengejar? Ini kan tidak bisa dipaksakan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×