kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Mandiri Capital Indonesia gaet startup dari Korsel


Kamis, 28 Januari 2016 / 11:27 WIB


Reporter: Mona Tobing, Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah resmi beroperasi perusahaan modal ventura milik Bank Mandiri yakni PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) bakal segera menyalurkan permodalan kepada bisnis perintis (startup). MCI membidik startup yang bergerak bidang teknologi finansial. Tak sekedar memberi modal, MCI juga akan melakukan pendampingan pengelolaan bisnis startup itu.

Bisnis startup yang akan dikembangkan adalah bisnis pengelolaan electronic data capture (EDC) dan uang elektronik (e-cash). Bisnis tersebut digarap perusahaan asal Korea Selatan, BC Card. Nah, kelak, Mandiri Capital Indonesia akan masuk dan bersama BC Card membentuk joint venture (JV).

Chief Executive Officer MCI Eddi Danusaputro mengatakan, nantinya klien perusahaan tidak hanya Bank Mandiri tapi juga menyasar bank lain. Perusahaan hasil kerjasama tersebut 51% dimiliki oleh Mandiri Capital dan sisanya dimiliki BC Card.

Tak hanya menyalurkan pembiayaan di satu perusahaan. MCI juga menyasar startup yang bergerak di bidang ritel segala segmen. "Kami ingin masuk ke perusahaan startup fesyen, kuliner dan transportasi. Asalkan semuanya berbasis digital," kata Eddi, Rabu (27/1).

Mandiri Capital juga akan menggaet wirausaha yang masuk dalam jaringan entrepreneur Wirausaha Mandiri. Tak cukup sampai di situ, MCI juga akan menjaring startup yang berasal dari universitas, pusat inkubasi bisnis dan perusahaan teknologi baik di pasar lokal atau internasional.

Tahun ini, MCI menyediakan dana Rp 350 miliar untuk penyertaan modal. Eddi menyebut, dana tersebut bisa meningkat hingga Rp 500 miliar. "100% dana masih berasal dari Bank Mandiri," kata dia.

Ke depan, MCI juga mencari pendanaan dari partner strategis untuk pengembangan bisnisnya. Namun, perusahaan modal ventura ini ingin porsi kepemilikan Bank Mandiri masih mayoritas. "Kami terbuka tapi tidak juga mencari (pro aktif)," kata Eddi.

Saat ini, 99% porsi saham MCI dimiliki Bank Mandiri. Sementara Mandiri Sekuritas memiliki 1% saham.

Eddi menyatakan, ada beberapa skema yang bisa dijajaki. Misalnya co-investment dengan perusahaan modal ventura lain atau penempatan dana secara langsung.

Chief Financial Officer MCI Hira Laksamana bilang, pihaknya bisa juga menggunakan opsi pendanaan dengan menjual saham ke pasar modal. Tapi, cara tersebut bisa dilakukan setelah MCI beroperasi lima tahun dan sudah ketahuan prospek bisnisnya.

Sebelumnya, OJK telah membolehkan perusahaan modal ventura (PMV) dan perusahaan modal ventura syariah memiliki pemegang saham asing. Dalam Peraturan OJK Nomor 34/POJK.05/2015 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan modal ventura, investor asing boleh memiliki 85% saham di PMV dan PMV Syariah dari total modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×