kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mandiri Capital Indonesia: Merah Putih Fund Bukan Program Bagi-bagi Jatah


Senin, 24 Oktober 2022 / 14:52 WIB
Mandiri Capital Indonesia: Merah Putih Fund Bukan Program Bagi-bagi Jatah
ILUSTRASI. PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyebutkan bahwa Merah Putih Fund ini bukan program bagi-bagi jatah.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat Merah Putih Fund (MPF) yang diinisiasi oleh perusahaan modal ventura milik BUMN masih dalam penggalangan dana, terkait siapa saja startup yang bakal di mendapatkan pendanaan masih abu-abu. Setidaknya tahap pertama target MPF ini senilai US$ 300 juta.

Sebelumnya, disebutkan bahwa sudah ada 30 startup yang masuk dalam pipeline MPF ini. Kemungkinan besar, startup-startup tersebut berasal dari portofolio milik modal ventura BUMN yang tergabung dalam MPF ini.

Meski demikian, Chief Investment Officer PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Dennis Pratistha menyebutkan bahwa MPF ini bukan program bagi-bagi jatah. Oleh karenanya, ia tidak mau menyebut ada berapa dari 22 portofolio MCI yang masuk dalam pipeline. 

Baca Juga: Merah Putih Fund Bidik 30 Startup

“Kalau kita cuma ngomong misal 5 dari Mandiri Capital, 5 lagi dari mana, itu namanya bagi-bagi jatah, sama aja mengkartel,” ujar Dennis, belum lama ini.

Hanya saja, ia mengakui untuk tahap pertama ini memang kebanyakan berasal portofolio beberapa modal ventura ini. Bukan tanpa alasan, Dennis bilang bahwa keuntungan startup yang sudah menjadi portofolio yaitu tidak perlu mengenal lagi startupnya.

Misalnya, para modal ventura ini sudah mengetahui data-data kinerja dari portofolionya. Ditambah, sudah mengenal juga pendiri maupun direksi dari startup-startup tersebut.

“Jadi untuk due diligence dan sebagainya sudah lebih mudah lah, karena hari-hari sudah bertemu dengan mereka,” imbuhnya

Namun, Dennis menegaskan bahwa MPF ini tidak tertutup pada startup-startup yang belum pernah menjadi portofolio dari modal ventura yang ikut MPF ini. 

Setidaknya, sudah memenuhi kriteria dari program MPF ini, antara lain milik orang Indonesia, berdomisili di Indonesia, akan berstatus unicorn dan sudah memiliki roadmap untuk menuju IPO di BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×