Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Roy Franedya
JAKARTA. Kondisi ekonomi Indonesia yang fluktuatif tidak menyurutkan penyaluran kredit perbankan. Buktinya, Bank Mandiri dan BNI memberikan fasilitas kredit sindikasi Rp 4 triliun pada Pelabuhan Indonesia (Pelindo II).
Kedua bank BUMN tersebut memberikan pembiayaan masing-masing Rp 2 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 1,5 triliun berbentuk pinjaman korporasi, sisanya berupa kredit modal kerja, yakni Rp 500 miliar. Kredit ini akan cair secara bertahap sesuai kebutuhan.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rahman, mengatakan Mandiri tertarik memberikan pinjaman, karena infrastruktur merupakan salah satu sektor yang mereka bidik untuk dibiayai. "Pelabuhan merupakan faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga pembiayaan pelabuhan juga menjadi prioritas Mandiri," ujar, Rabu (28/8). .
Abdul Rahman menjelaskan untuk menegaskan komitmennya, Mandiri siap mengucurkan pinjaman pada Pelindo II hingga Rp 10 triliun. Dana dapat cair sesuai perkembangan proyek.
Direktur Business Banking Bank BNI, Krishna Suparto, menambahkan BNI juga siap menyediakan pembiayaan untuk membiayai proyek yang dikembangkan Pelindo II. Hal ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN guna mendukung perbaikan infrastruktur. "Kami akan memberikan bunga kompetitif," ujarnya.
Direktur Utama Pelindo II, Richard Joos Lino, mengatakan seluruh dana akan digunakan pada pembangunan proyek Kalibaru dan memperbaiki pelayanan di pelabuhan yang dikelola Pelindo II. Saat ini program pembangunan pelabuhan baru ini sudah mencapai 15% dan menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 triliun.
Pelindo menargetkan, pembangunan tahap satu ini akan selesai tahun 2018. Diperkirakan proyek pengembangan ini membutuhkan dana Rp 11,75 triliun. "Dana ini sangat besar, sehingga kami membutuhkan pendanaan eksternal. Kami sudah menyiapkan berbagai syarat agar kredit segera cair dan bisa menjalankan rencana yang telah ditetapkan," tambah Richard. JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menunjuk Carolina Dina Rusdiana dan M. Lukman Rizal sebagai direktur bisnis baru. Merekamenggantikan duet Tri Susilo dan Lintang Nugroho. Menurut Gung Panggodo, Sekretaris Perusahaan PNM, langkah pergantian direktur bisnis ini diharapkan bisa mempertajam dan memperluas bisnis pembiayaan dan jasa perusahaan.
Mendatang, PNM akan tetap fokus pada Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). Unit pembiayaan lainnya tetap dikembangkan, seperti Lembaga keuangan Mikro syariah (LKNS), kredit program atau pembiayaan tidak langsung untuk usaha kecil melalui lembaga keuangan
Sampai saat ini, outstanding pembiayaan PNM sekitar Rp 2,98 triliun. Lewat ULaMM, perusahaan mengucurkan pembiayaan sebesar 1,2 triliun sepanjang semester pertama lalu.
Adapun target pembiayaan UlaMM sampai akhir tahun ini dipatok sebesar Rp 3,1 triliun. Sedangkan rasio kredit bermasalah sebesar 3%. Saat ini, PNM belum berencana menaikkan bunga, karena masih dalam pengkajian.
Yuliana Sukmawati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News