Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Iklim industri asuransi jiwa yang kian positif membuat pelaku optimistis menatap kinerja di tahun ini. PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia alias Mandiri Inhealth misalnya, cukup yakin bisa membukukan pertumbuhan premi lebih dari 30% di tahun ini
Direktur Keuangan Mandiri Inhealth Armendra mengatakan, pihaknya percaya tahun ini bisnis asuransi kesehatan masih bisa tumbuh kencang. Tahun 2017 lalu perusahaan membukukan premi sebesar Rp 1,85 triliun.
Jumlah ini naik sekitar 14,9% dari posisi akhir tahun 2016 yang mencapai Rp 1,61 triliun. "Tahun 2018 ini premi di targetkan tumbuh lebih 30% dari 2017," kata Armendra kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Untuk menggapai target tersebut, perseroan telah memiliki beberapa strategi yang diharapkan bisa mendongkrak kinerja. "Kita punya value proposition yang bagus dengan badan usaha," ujarnya
Lebih lanjut, menurut dia, hal itu tidak hanya memberi proteksi kesehatan namun juga sebagai mitra dalam menjaga kesehatan pegawai dan keluarga dan pengendalian biaya kesehatan badan usaha yang terus meningkat baik karena faktor inflasi kesehatan maupun teknologi kesehatan.
Value proposition ini diharapkan dapat tersampaikan dengan baik melalui sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan aliansi bersama Mandiri Group. "Selain itu, kita harapkan menjadi pendorong badan usaha lainnya untuk bergabung dengan Mandiri Inhealth," imbuhnya.
Adapun fokus bisnis Mandiri Inhealth masih akan menggarap bisnis asuransi kesehatan yang masih terbilang potensial sehingga pasarnya masih terbuka lebar.
Pihaknya belum berencana merilis produk anyar lagi dalam waktu dekat ini. Hanya saja akan ada perubahan fitur produk untuk mengakomodir permintaan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News