Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) menerapkan aturan Giro Wajib Minimum (GWM) berdasarkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) ideal untuk menggenjot penyaluran kredit perbankan, sudah mendorong kalangan perbankan bersiap mengerek tingkat LDR-nya agar kian mendekati treeshold.
Bank Mandiri misalnya, mengaku akan terus menggenjot mesin kreditnya supaya rasio LDR hingga akhir tahun nanti bisa terkerek sampai kisaran 70%. Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengungkapkan, pertumbuhan kredit Mandiri sampai semester 1 2010 ini sudah mencapai 20%. Dengan laju kredit sebesar itu, tingkat LDR Mandiri ada di angka 64% (laporan keuangan perseroan) dan 68% untuk laporan keuangan konsolidasi. "Sampai akhir tahun nanti kami harapkan LDR bisa mencapai 70%," katanya di Jakarta, Selasa (24/8).
Pahala menuturkan, jika pertumbuhan kredit diasumsikan tumbuh di kisaran 20% dan di saat yang sama dana pihak ketiga bertumbuh di kisaran 10% hingga 12%, maka setiap kuartal Mandiri sejatinya bisa mengerek rasio LDR 1% - 2%. Dengan demikian, dalam hitungannya, sampai akhir tahun 2011 nanti, LDR Mandiri bisa digenjot hingga di angka 72% - 74%.
Sejatinya, ada cara lain bagi bank untuk menaikkan LDR tanpa harus terlalu berkeringat menggenjot kredit, yakni dengan mengerem pengumpulan DPK sehingga pertumbuhannya turun. Namun, Pahala bilang, cara itu tidak akan ditempuh oleh Mandiri. "Kami tidak mau menurunkan DPK karena ini penting untuk penjagaan pasar. Kami menurunkan bunga deposito namun tidak drastis karena itu nanti tidak baik untuk likuiditas dan pasar," ujarnya.
Seperti diketahui, jika tidak ada perubahan, BI berencana mematok treeshold LDR di kisaran 78% sampai dengan 102%. Dengan target capaian LDR sebesar 70% di akhir tahun 2010 dan 74% di akhir tahun 2011, Mandiri dipastikan masih akan terkena penalti GWM yang rencananya dipatok di kisaran 0,5% sampai 1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News