kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mandiri masuk ke kredit pertanian semester I 2013


Senin, 22 April 2013 / 19:44 WIB
Mandiri masuk ke kredit pertanian semester I 2013
ILUSTRASI. Ada banyak makanan yang dilarang untuk penderita radang sendi.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berencana mendorong perbankan untuk memasuki kredit pertanian. Terkait hal itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana akan masuk ke sektor kredit pertanian dalam waktu dekat.

"Mau masuk ke sektor kredit pertanian semester ini. Kami akan mengembangkan linkage dengan petani plasma sekitar Juni," ucap Direktur Komersial dan Bisnis Mandiri Sunarso, Senin, (22/4).

Disebutnya bahwa sektor yang dimasuki oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri yaitu agribisnis, pertanian, industri, dan perdagangan. Saat ini porsi terbesar memang masih didominasi perdagangan. Namun di tahun ini, Mandiri akan berusaha untuk mendorong ke sektor non perdagangan.

Sejak 2008, KUR Mandiri telah disalurkan kepada 11,2 triliun orang. Debitur terbesarnya berada di daerah Jawa Timur dan Kalimantan Barat. "Di Kalimantan Barat karena terkoneksi dengan petani perkebunan," ucap Sunarso.

Pada kuartal pertama tahun ini, KUR yang disalurkan Mandiri yaitu Rp 366 miliar. Ini baru mencapai hampir 10% dari targetnya tahun ini yakni Rp 3,8 triliun. Rasio kredit macet pun tercatat meningkat dari sekitar 2% di tahun lalu menjadi 2,8% tahun ini.

Mengenai BI yang berencana memberi insentif bagi bank yang menyalurkan kredit pertanian, disambut baik oleh Sunarso. Ia mengaku bahwa keinginan Mandiri untuk masuk ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bidang pertanian sangat besar. Namun banyak tantangan yang membuatnya tak terealisasi.

"Artinya masih banyak hal-hal yang harus dibereskan jika BI mau memberi insentif untuk mendorong ke kredit pertanian. Tapi harus dibarengi ke bawah. Apa infrastruktur yang diperlukan? Apakah akan berbasis peraturan dengan petani?" sebut Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×