Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Syariah optimis bisa mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan kepemilikan hunian dua digit tahun ini meskipun sepanjang empat bulan pertama masih belum begitu kencang.
Total outstanding pembiayaan Griya Berkah Mandiri Syariah hingga April 2019 mencapai Rp 10,2 triliun atau baru tumbuh sekitar 7,5% secara year on year (yoy). Dengan total pembiayaan Mandiri Syariah sebesar Rp 69,67 triliun maka porsi pembiayaan griya mencapai 15%.
"Untuk empat bulan pertama ini kani sudah booking sekitar Rp 750 miliar. Seperti biasa, realisasi awal tahun memang agak lebih lambat. Tahun ini kami targetkan tumbuh di atas 10%." kata Putu Rahwidhiyasa, Direktur Mandiri Syariah pada Kontan.co.id, Minggu (26/5).
Adapun rata-rata ticket size atau ukuran pembiayaan griya yang disalurkan sekitar Rp 350 juta- Rp 450 jutaan atau dengan unit rumah di rentang Rp 450 juta-Rp 750 juta sesuai dengan segmen pasar yang menjadi fokus perseroan yakni rumah pertama untuk keluarga muda.
Putu melihat potensi pembiayaan kepemilikan hunian dengan skema syariah masih besar karena angka kebutuhan rumah dibandingkan ketersediaan pasokan atau backlog masih sangat besar.
Kemudian, lanjut Putu, keinginan masyarakat untuk mencari pembiayaan perumahan sesuai dengan prinsip syariah juga meningkat. "Jadi Mandiri Syariah positif bisa mengambil market share yang lebih besar di segmen ini." ujarnya.
Berdasarkan data statistik perbankan Syariah 2018, OJK mencatatkan pertumbuhan KPR Syariah 18,54 % yang sebagian besar didominasi pertumbuhan dari Unit Usaha Syariah. Pertumbuhan pembiayaan Rumah Syariah ini lebih tinggi apabila dibandingkan dengan data pertumbuhan industri KPR nasional yang hanya sebesar 13,03 %.
Meskipun di kuartal I pasar pembiayaan syariah untuk kepemilikan rumah sedikit lambat, Putu bilang, per Mei ini sudah mulai mengalami perbaikan dan diharapkan bisa tumbuh lebih kencang di paruh kedua mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News