kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mandiri targetkan 100 juta nasabah Laku Pandai


Kamis, 26 Maret 2015 / 20:33 WIB
Mandiri targetkan 100 juta nasabah Laku Pandai
ILUSTRASI. OPPO A78 5G


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menargetkan jumlah nasabahnya dapat menembus angka 50 juta sampai dengan 100 juta melalui program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Saat ini bank dengan kode saham BMRI itu baru memiliki 14 juta nasabah.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, target 50-100 juta nasabah dapat direalisasikan dengan merekrut banyak agen Laku Pandai.

Di tahun pertama ini, Bank Mandiri akan fokus untuk membentuk jaringan agen dengan merekrut agen Laku Pandai sebanyak 9.000 agen. Dalam jangka waktu tiga tahun, jumlah agen akan terus ditambah menjadi 50.000 agen, dan di tahun kelima pelaksanaan program Laku Pandai ini, jumlah agen diharapkan akan meningkat menjadi 200.000 sampai dengan 300.000 agen.

"Kami berharap Laku Pandai ini bisa mengalahkan kepopuleran dari rokok maupun produk makanan yang telah mengena di hati masyarakat," kata Budi di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (26/3).

Tahun pertama pelaksanaan program Laku Pandai ini, Bank Mandiri menargetkan 200.000 nasabah. BMRI juga menargetkan nasabah untuk secara konsisten melakukan satu kali transaksi per minggunya. Kedepannya, diharapkan nasabah dapat secara konsisten melakukan hingga dua kali transaksi per minggu.

Bank Mandiri mempraktekkan program Laku Pandai dengan menggunakan teknologi mobile banking. Hal ini dipilih lantaran setidaknya sebanyak 200 juta masyarakat Indonesia telah memiliki telepon genggam. Teknologi mobile based ini dipilih perseroan lantaran memiliki biaya yang rendah untuk infrastruktur dan juga pemeliharaannya.

Budi merinci, untuk pembukaan kantor cabang perseroan bisa merogoh kocek hingga Rp 1 miliar. Untuk pembelian mesin ATM, Bank Mandiri harus menyiapkan dana US$ 6.000. Selain itu, perseroan juga harus mengeluarkan dana untuk pemeliharaan sebesar Rp 12 juta per bulan untuk mesin ATM dan sebesar Rp 600.000 untuk EDC.

"Jadi dengan Laku Pandai ini tentu biayanya akan lebih murah," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×