kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laku Pandai belum tentu efektif atasi ketimpangan


Kamis, 05 Maret 2015 / 17:58 WIB
Laku Pandai belum tentu efektif atasi ketimpangan
ILUSTRASI. Mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat dalam sebuah acara menyusul dakwaannya atas tuduhan dokumen rahasia, di Trump National Golf Club, di Bedminster, New Jersey, AS, 13 Juni 2023.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan aturan branchless banking atau layanan bank tanpa kantor (Laku Pandai) guna mendorong penetrasi perbankan ke tengah masyarakat. Namun layanan ini belum tentu efektif mengatasi ketimpangan layanan jasa perbankan antar wilayah.

Menurut Muhammad Dody Arifianto, Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS, kebijakan OJK mengenai Laku Pandai bermanfaat mendorong penetrasi perbankan untuk memasuki wilayah dimana banyak masyarakat belum tersentuh layanan perbankan. "Tapi itu mungkin hanya efektif di pulau Jawa saja," kata Dody kepada KONTAN, Kamis (5/3).

Sementara di luar Jawa, kegiatan perekonomian dan bisnis belum banyak. Sehingga meskipun agen-agen branchless banking disebar sampai pelosok, belum tentu serta merta meningkatkan layanan jasa perbankan. "Walau agen disebar, tapi kalau kebutuhan menyimpan di bank serta permintaan kredit tidak ada, mau bagaimana?," ujar Dody.

Oleh sebab itu, perlu peran penting pemerintah untuk membangun berbagai infrastruktur penting dan terencana. Pemerintah juga perlu memetakan potensi ekonomi yang ada di tiap daerah. "Sehingga kalau pusat kegiatan ekonomi baru bermunculan, kebutuhan jasa perbankan juga akan ada," katanya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2014, jumlah DPK bank umum yang berada di 6 provinsi yang terdapat di Pulau Jawa mencapai Rp 3.167,44 triliun. Jumlah ini mencapai 70,98% dari total DPK bank umum di akhir tahun lalu yang mencapai Rp 4.114,42 triliun.

Dari segi penyaluran kredit, jumlah kredit bank umum yang berada di 6 provinsi yang terdapat di Pulau Jawa mencapai Rp 2.741,01 triliun. Jumlah ini mencapai 74,66% dari total kredit bank umum di akhir tahun lalu yang mencapai Rp 3.674,30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×