Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatat penyaluran pembiayannya sepanjang 2018 sebesar Rp 26,9 triliun. Jumlah ini naik 21,17% secara year on year (yoy). Per 2017, pembiayaan MTF tercatat sebanyak Rp 22,2 triliun.
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi mengatakan, porsi pembiayaan tersebut terdiri pembiayaan retail sebesar 73,2%, pembiayaan corporate fleet 23,7%, serta pembiayaan segmen multiguna dan lain-lain sebesar 3,6%.
Dari segi jenis barang yang dibiayai, kendaraan penumpang berkontribusi 64,35% dan kendaraan komersial sebesar 22,26%. Sisanya berasal dari motor, properti, dan lain-lain.
Sementara itu, dari segi jenis pembiayaannya, MTF mencatat kenaikan pembiayaan untuk tujuan produktif. Per 2018, pembiayaan produktif MTF mencakup 35,5% dari total pembiayaan yang sebesar Rp 26,9 triliun.
Padahal, tahun 2017 porsi pembiayaan produktif baru mencapai 28,7%. Di sisi lain, porsi pembiayaan konsumtif MTF turun dari 71,3% per 2017 menjadi 64,5% per 2018, dihitung dari keseluruhan pembiayaan perusahaan.
Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, pada akhir 2018 lalu, MTF memang fokus meningkatkan pembiayaan untuk kendaraan komersial, seperti truk dan pick up. Menurut dia, pergesaran fokus ini terkait dengan meningkatnya harga komoditas dan kebutuhan logistik. MTF mencatat, penyaluran pembiayaan di daerah Kalimantan naik pesat sebesar 35,3% secara yoy mengingat banyaknya pertambangan dan perkebunan sawit.
Oleh karena itu, tahun ini MTF berencana meningkatkan pembiayaan produktif. “Kami prediksi pasar kendaraan penumpang tidak naik pasarnya. Jadi, MTF akan dorong di sektor produktif,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (20/2).
Kerjasama channeling dengan dengan Bank Syariah Mandiri lewat BSM Oto turut menyumbang penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1,4 triliun. Sementara pembiayaan MTF ke fintech mencapai Rp 70 miliar.
Meski penyaluran pembiayaannya naik, MTF mampu menekan non-performing loan (NPL) dan menurun dari 1,09% per 2017 menjadi 0,83% per 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News