Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beberapa pelaku usaha pembiayaan meneropong 2015 sebagai tahun yang masih berat untuk dilewati. Tak pelak, target pembiayaan yang dipatok untuk tahun depan masih lebih rendah dari pencapaian tahun ini. Salah satunya adalah Mandiri Tunas Finance (MTF).
Perusahaan pembiayaan yang fokus pada sektor konsumer ini memilih lebih realistis menatap tahun depan. Pasalnya tantangan yang harus dihadapi lebih besar. Presiden Direktur MTF, Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, MTF hanya menargetkan pertumbuhan pembiayaan di kisaran 20%. Padahal, pada tahun ini, anak usaha Bank Mandiri ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 30%.
Hingga tutup tahun ini, MTF mengincar penyaluran pembiayaan sebesar Rp 15 triliun. Berarti, target penyaluran pembiayaan MTF untuk tahun depan mencapai Rp 18 triliun. Meski mematok target pertumbuhan lebih rendah, Ignatius yakin pertumbuhan pembiayaan MTF tahun depan masih lebih tinggi ketimbang proyeksi pertumbuhan industri secara nasional.
"Kami masih agresif dibandingkan dengan industri yang tahun depan tumbuhnya mungkin hanya 5%," kata dia. Pertumbuhan yang lebih lambat tahun depan tak lepas dari perkiraan kondisi pasar otomotif yang cenderung makin ketat.
Artinya, persaingan di bisnis pembiayaan akan semakin sengit. Belum lagi dari sisi pendanaan. Sentimen negatif dari dalam maupun luar negeri berpotensi mengerek suku bunga tahun depan. Beberapa tantangan bisa muncul dalam bentuk regulasi. Semisal potensi pencabutan insentif PPnBM untuk mobil low cost green car.
"Regulasi pajak di tingkat daerah juga bakal ketat," ujarnya. Dengan mematok target pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang industri, MTF berharap pangsa pasar pembiayaan tahun depan bisa naik menjadi 14%-15%. Saat ini, pangsa pasar pembiayaan MTF masih 12,8%.
Untuk mencapai target itu, MTF memodifikasi paket pembiayaan sesuai dengan kondisi wilayah. MTF juga berencana memaksimalkan segmen-segmen yang belum digarap maksimal. Misalnya, segmen pembiayaan dengan jangka waktu lima tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News