Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lesunya pasar pembiayaan alat berat akibat makro ekonomi, pelemahan harga komoditas dan aturan baru mineral dan batubara memaksa PT Mandiri Tunas Finance mengistirahatkan aktivitas sewa guna usaha.
Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur Utama Mandiri Tunas Finance mengatakan, pihaknya menarik diri sementara dari bisnis pembiayaan alat berat lantaran keadaan saat ini tidak memungkinkan. “Lagipula, fokus kami masih pada pembiayaan kendaraan roda empat. Selama ini, sumbangan alat berat tertinggi cuma 1% dari total pembiayaan,” ujarnya.
Tengok saja, dari total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 7,2 triliun pada paruh pertama tahun ini, di antaranya 98% mengalir ke pembiayaan mobil baru maupun bekas. Sementara, lebih dari 1,5% di antaranya mengalir ke sepeda motor dan sisanya alat berat.
Secara unit, mobil baru yang dibiayai anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mencapai 47.803 unit, sedangkan mobil bekas berkisar 3.732 unit dan sepeda motor 7.813 unit. “Karena kondisi, kami istirahat dulu lah dengan pembiayaan alat berat,” terang Ignatius.
Namun demikian, sambung dia, pihaknya tidak serta merta kapok dengan lini usaha pembiayaan alat berat ini. Menurut dia, pihaknya berhenti sejenak sembari menunggu momentum yang tepat untuk kembali menyalurkan pembiayaan.
Mandiri Tunas Finance mengincar menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp 16 triliun hingga akhir tahun nanti atau bertumbuh 37% ketimbang posisi akhir tahun lalu. Sementara, pembiayaan tercatat naik 38% menjadi Rp 7,2 triliun per Juni 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News