Reporter: Wahyu Satriani |
JAKARTA. Medium Term Notes (MTN) menjadi alternatif menarik bagi perusahaan yang butuh likuiditas mendesak. Selain prosesnya lebih singkat, penerbitan MTN juga tak memerlukan izin yang bertele-tele layaknya penerbitan obligasi.
PT Mandiri Tunas Finance, misalnya, berencana menerbitkan MTN Rp 200 miliar untuk memenuhi kebutuhan modal pembiayaan tahun ini.
Direktur PT Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo menuturkan, sebenarnya MTN tersebut merupakan pinjaman private placement dari Bank UOB Buana kepada Mandiri Tunas Finance. Namun, bentuk pinjaman tersebut kemudian dibungkus dengan MTN.
Instrumen tersebut bertenor tiga tahun dan akan didistribusikan secara elektronik pada 2 Februari 2012. Sedangkan kupon yang diberikan 9,95% dengan tingkat bunga tetap. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan 2 Mei 2015.
Sekretaris Perusahaan Mandiri Tunas Finance Hengki Heriandono memaparkan, pihaknya juga berencana kembali menerbitkan surat berharga di semester II tahun ini. Namun, hingga kini perusahaan masih mengkaji jenis surat berharga yang akan diterbitkan.
"Nanti akan dilihat kebutuhannya seperti apa di semester II. Apakah akan dipenuhi dengan menerbitkan obligasi atau MTN lagi," ujar Hengki.
Sepanjang 2012, multifinance milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tersebut membutuhkan Rp 8,8 triliun untuk kebutuhan pendanaan pembiayaan. Dari total tersebut, sekitar 85% akan dipenuhi dari pembiayaan bersama atau joint financing dengan Bank Mandiri. Sedangkan sisanya akan dipenuhi dari pinjaman bilateral dan penerbitan surat berharga.
Menurut Hengki, perusahaan memiliki utang surat berharga yang jatuh tempo tahun ini dengan total nominal Rp 525 miliar. Dari total tersebut, sekitar Rp 350 miliar merupakan utang MTN II/2010 yang jatuh tempo pada 16 Februari 2012. Lainnya merupakan utang obligasi V/2008 seri D senilai Rp 175 miliar yang jatuh tempo pada 20 Februari 2012. Menurut Hengki, pihaknya telah menyisihkan dana untuk melunasi utang jatuh tempo tersebut.
"Utang jatuh tempo tersebut akan dilunasi dari angsuran rutin bulanan yang dilakukan oleh nasabah pembiayaan,” tutur dia.
Sepanjang tahun 2011 lalu, Mandiri Tunas Finance telah membuka 20 cabang baru sehingga total cabangnya menjadi 68 cabang yang tersebar di beberapa kota besar. Adapun untuk pembiayaan kendaraan bermotor sepanjang 2011 tercatat sebesar Rp 7,13 triliun. Pembiayaan didominasi oleh mobil baru sebesar Rp 5,33 triliun, mobil bekas sebanyak Rp 1,42 triliun, dan sepeda motor Rp 379 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News