Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) belum berencana membuka cabang baru hingga 2020. Perusahaan multifinance ini akan lebih berfokus pada penguatan dan peningkatan produktivitas cabang yang sudah ada.
“Untuk tahun ini dan tahun depan, MUF lebih ke intensifikasi bukan ke ekstensifikasi di cabang,” ujar Presiden Direktur MUF Stanley Setia Atmadja kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Untuk diketahui, per 2018 MUF sudah memiliki 76 kantor cabang di seluruh Indonesia. Jumlah ini bertambah hingga saat ini mencapai 101 kantor cabang.
Baca Juga: Sarana Multi Infrastruktur bakal dijadikan Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia
Intensifikasi ini, lanjut Stanley, dapat berupa penambahan kerjasama dengan dealer-dealer yang belum ter-cover oleh MUF dan peningkatan kerjasama untuk captive dengan Bank Mandiri (BMRI, anggota indeks Kompas100). Selain itu, intensifikasi juga dilakukan dengan relokasi perencanaan tenaga kerja (Man Power Planning/MPP) dari cabang ke cabang.
MUF akan merelokasi MPP ke area yang dinilai memiliki potensi pasar yang lebih baik dibanding dengan area yang menurutnya kurang memiliki potensi pasar.
Stanley pun mengungkap alasan di balik MUF yang memilih intensifikasi cabang dibandingkan membuka cabang baru. Ia mengatakan saat ini MUF sudah mampu meng-cover 85% pasar nasional. “Kecuali Aceh dan Papua dan beberapa titik,” terangnya.
Baca Juga: Perbaiki kualitas kredit, Indosurya Finance targetkan RoA 4% tahun ini
Oleh karena itu, strategi yang digunakan untuk penetrasi dan perluasan pasar adalah dengan cara mengembangkan perencanaan tenaga kerja (MPP) yang sudah ada.
Hingga Juni 2019, realisasi penyaluran kredit Mandiri Utama Finance mencapai Rp 3,7 triliun. Menurut Stanley, jumlah ini tidak jauh berbeda dengan realisasi pada Juni 2018. Ada pun target penyaluran dana MUF hingga akhir 2019 adalah sebesar Rp 8,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News