kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mandiri Utama Finance: Kenaikan Suku Bunga Belum Berefek ke Pembiayaan dan Pendanaan


Senin, 30 Oktober 2023 / 19:49 WIB
Mandiri Utama Finance: Kenaikan Suku Bunga Belum Berefek ke Pembiayaan dan Pendanaan
ILUSTRASI. Mandiri Utama Finance melihat belum ada efek kenaikan suku bunga acuan ke pembiayaan maupun pendanaan perusahaan../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/11/2021.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) menyebut saat ini belum ada dampak yang timbul dari naiknya suku bunga acuan ke pembiayaan maupun pendanaan perusahaan.

Sekadar mengingatkan, suku bunga BI 7 Day Repo Rate (BI7DRR) kembali naik 25 basis poin (bps) menjadi 6%. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi pendanaan perusahaan pembiayaan (multifinance).

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menyampaikan dampak dari kenaikan suku bunga ke pembiayaan dan pendanaan memang belum terlihat, dan kondisi ini diproyeksikan tidak akan berubah sampai akhir tahun nanti.

Baca Juga: Potensi Pasarnya Menggiurkan, Begini Bisnis Perbankan Nasional di Luar Negeri

“Suku bunga pendanaan bukanlah satu-satunya komponen pembentuk bunga pembiayaan ke konsumen, banyak hal lain yang berpengaruh termasuk persaingan dan kondisi pasar pembiayaan yang juga harus terus diperhatikan,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (29/10).

Stanley mengungkapkan, pendanaan MUF kini seluruhnya berasal dari pinjaman bilateral bank dengan skema joint financing, term loan (modal kerja) maupun short term.

“Ke depan MUF berencana menambah skema pendanaan lain, salah satunya adalah melalui penerbitan obligasi,” ungkapnya.

Dia bilang, dalam rangka mempersiapkan penerbitan obligasi itu, pihaknya di tahun ini telah melakukan proses pemeringkatan Pefindo. Menurutnya, hasilnya sangat baik dengan predikat AAA (triple-A).

Baca Juga: Insentif Pembebasan PPN Bakal Genjot Kredit KPR Perbankan

Lebih lanjut, Stanley menambahkan, di tahun 2024 MUF menargetkan pembiayaan baru lebih dari Rp 25 triliun. Di mana, 70% dari pembiayaan tersebut akan dipenuhi dengan pendanaan joint financing.

“Sementara selebihnya menggunakan pinjaman bank dan obligasi jika kondisi memungkinkan atau menarik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×