kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Mandiri Utama Finance (MUF) Sebut Tingkat NPF Membaik Jadi 1,34% hingga November 2024


Selasa, 10 Desember 2024 / 21:29 WIB
Mandiri Utama Finance (MUF) Sebut Tingkat NPF Membaik Jadi 1,34% hingga November 2024
ILUSTRASI. Target Pembiayaan: Suasana Kantor MAndiri Utama Finance, JAkarta, Senin (2/12/2024). MUF menargetkan pembiayaan baru MUF sebesar Rp 25 triliun pada tahun 2025, tumbuh sekitar 13,6% dibandingkan dengan target tahun 2024 sebesar Rp 22 triliun. KONTAN/Baihaki/2/12/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan perbaikan rasio kredit macet atau Non-Performing Financing (NPF) hingga November 2024.

Direktur Utama MUF, Stanley Setia Atmadja, mengatakan bahwa NPF perusahaan mencapai 1,34%, lebih baik dibandingkan posisi November 2023 yang sebesar 1,50%. 

“Nilai itu membaik dibandingkan posisi November 2023 yang sebesar 1,50%,” ujar Stanley kepada Kontan.co.id pada Selasa (10/12). 

Baca Juga: NPF Multifinance Tercatat 2,62% per September 2024, Begini Kata Pelaku Usaha

Stanley menjelaskan bahwa angka NPF MUF hingga saat ini tetap stabil dan terkendali, jauh di bawah rata-rata industri multifinance.

Menurutnya, perbaikan ini didorong oleh pembiayaan yang menyasar customer berkualitas dari captive market, seperti nasabah Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI). 

Sedangkan untuk menjaga rasio NPF tetap stabil hingga akhir tahun, MUF melanjutkan strategi penguatan kualitas kredit melalui berbagai langkah.

“Untuk itu, kami optimis rasio NPF MUF akan tetap berada di level yang terkendali di tahun depan, didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Stanley. 

Ia juga menyoroti dampak kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Mandiri Utama Finance Optimistis Pembiayaan Kendaraan Dapat Tumbuh pada 2025

“Kenaikan UMP diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat pada tahun 2025, sehingga berdampak positif terhadap kinerja NPF di industri pembiayaan, termasuk di Mandiri Utama Finance,” kata Stanley. 

Hingga November 2024, penyaluran pembiayaan MUF mencapai Rp 19,4 triliun, tumbuh 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Jumlah tersebut didominasi oleh penyaluran pembiayaan mobil baru sebesar 47,6%,” tambah Stanley. 

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi bahwa rasio kredit macet di industri multifinance akan tetap terjaga hingga akhir 2024 dan 2025.

Baca Juga: Pembiayaan Mobil Baru Jadi Kontributor Terbesar Pembiayaan MUF per Oktober 2024

Hingga September 2024, rasio NPF bruto dan net di industri ini masing-masing tercatat sebesar 2,62% dan 0,81%. 

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, MUF optimistis dapat terus memperkuat kinerja dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.   

Selanjutnya: 67 Tahun Pertamina:PIS Jaga Ketahanan Energi RI & Terus Berlayar Harumkan Merah Putih

Menarik Dibaca: Diguyur Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×