Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga menjadi 6%. Mengenai hal itu, perusahaan multifinance Mandiri Utama Finance (MUF) menilai penurunan suku bunga akan berdampak positif terhadap perusahaan.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja berpendapat, penurunan suku bunga sebagai angin segar bagi industri pembiayaan setelah suku bunga terus naik. Dia menyampaikan penurunan suku bunga BI Rate dapat memperbesar ruang untuk profitabilitas perusahaan melalui biaya pendanaan yang lebih rendah.
"Namun, transmisi penurunan suku bunga acuan kepada penurunan suku bunga perbankan biasanya membutuhkan waktu, sehingga tidak langsung berdampak pada bunga kredit modal kerja," kata Stanley kepada Kontan.co.id, Kamis (26/9).
Baca Juga: Pembiayaan UMKM Multifinance Tumbuh
Menurut Stanley, perubahan suku bunga dari perbankan bukan satu-satunya faktor dalam menentukan perubahan bunga MUF untuk konsumen. Sebab, perusahaan juga memperhatikan persaingan industri dan tren daya beli masyarakat.
"Oleh karena itu, hingga saat ini, kami belum berencana untuk melakukan perubahan harga untuk konsumen," katanya.
Stanley bilang MUF akan fokus untuk meningkatkan kualitas pelayanan konsumen, memperkuat sumber daya manusia, dan mempertajam supervisi, serta pola kerja manajemen risiko agar menjaga momentum pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
Hingga Agustus 2024, MUF telah mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 14,3 triliun. Nilai itu tumbuh 7,8%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dia menerangkan pembiayaan untuk segmen mobil baru masih menyumbang pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh segmen mobil bekas.
Selanjutnya: Gagal Dapat Investor, Tiga Proyek Tol Ini Dilelang Ulang
Menarik Dibaca: Fanta Rasa Anggur Baru Resmi Meluncur di Indonesia, Tersedia Mulai 1 Oktober 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News