Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prudential Syariah memanfaatkan momentum bulan Ramadan 2025 untuk mendorong literasi keuangan syariah dan mengedukasi masyarakat bagaiaman mengelola keuangan dengan baik.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat literasi keuangan syariah baru mencapai 39,11%, sementara tingkat inklusi keuangan syariah mencapai 12,88%
Perusahaan ini terlibat dalam Festival Kampung Lebaran diselenggarakan oleh Komunitas Bapak2ID selama bulan Ramadan di Bintaro Xchange. Kegiatan ini diiikuti ribuan peserta yang terdiri dari ayah, ibu dan anak dengan antusias mengikuti berbagai sesi talkshow, termasuk dua sesi edukasi yang diikuti oleh Prudential Syariah.
Dia ajang tersebut, Prudential Syariah mengajak perserta menerapkan gaya hidup halal demi menjaga makna Ramadan dan mewujudkan hidup yang semakin berkah, salah satunya dengan bijak mengelola Tunjangan Hari Raya (THR).
Baca Juga: Prudential Indonesia Prediksi Asuransi Kumpulan Terus Tumbuh di 2025, Ini Sebabnya
Di Indonesia, THR adalah salah satu hal yang paling dinanti-nanti menjelang Hari Raya dan lekat dengan budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia. THR dianggap sebagai rezeki tambahan dan digunakan untuk berbagai kebutuhan dan pengeluaran menjelang Lebaran. Sayangnya, apabila tidak direncanakan dan dikelola dengan baik, seringkali THR cepat habis.
Vivin Arbianti Gautama selaku Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah mengatakan Lebaran perlu dimaknai dengan beribadah serta amalan yang baik. Dia bilang bahwa salah satu cara memaknainya adalah dengan bijak mengelola keuangan termasuk THR, sehingga kita bisa terus menjaga makna Ramadan.
“Ini bisa dimulai dari mengalokasikan THR untuk 3 hal, yakni 50% untuk kebutuhan Lebaran, 30% untuk investasi dan perlindungan keuangan, serta 20% untuk dana darurat dan jangka panjang,” kata Vivin dalam keterangannya, Sabtu (29/3).
Menurutnya, THR juga bisa menjadi momentum untuk memulai proteksi bagi keluarga, khususnya proteksi berbasis syariah. Peserta asuransi syariah tidak hanya memiliki ketenangan finansial, namun juga secara otomatis telah berkontribusi untuk saling tolong-menolong antar sesama dan membawa berkah untuk hidup.
Baca Juga: Prudential Catat Kenaikan Klaim Partial Withdrawal 6% hingga Kuartal III-2024
Senada dengan Vivin, Bondan Margono selaku Head of Sharia Advocacy & Strategic Initiative Prudential Syariah dalam sesi di Kampung Lebaran memperkenalkan konsep asuransi syariah bagi keluarga Indonesia, sekaligus prinsip-prinsip dasar mengelola keuangan berbasis syariah.
Dia melihat melihat bahwa asuransi kesehatan dan jiwa berbasis syariah merupakan salah satu bentuk kepedulian maupun kasih sayang orang tua untuk keluarganya, memberikan proteksi agar terhindar dari risiko hidup yang tidak terduga.
“Memiliki asuransi jiwa maupun kesehatan syariah adalah salah satu bentuk upaya ikhtiar untuk mencapai tujuan finansial penuh berkah. InsyaAllah, Prudential Syariah senantiasa menjaga amanah untuk terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan para peserta demi mewujudkan hidup penuh keberkahan,” paparnya.
Lebih lanjut, Vivin mengatakan Prudential Syariah berkomitmen menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan menyediakan perlindungan yang lengkap, mulai dari asuransi jiwa hingga kesehatan. Salah satu contoh produk yang mengusung prinsip-prinsip syariah adalah PRUCinta, yang memberikan santunan tambahan jika terjadi risiko kecelakaan saat Lebaran.
Asuransi syariah adalah bentuk asuransi yang dijalankan untuk memberikan perlindungan bagi para peserta sesuai dengan prinsip-prinsip syariah seperti adil, transparan, inklusif dan saling tolong menolong, sehingga dapat membantu para peserta memperoleh keberkahan, ketenangan hati dan rasa aman.
Selanjutnya: Uni Eropa Tolak Kesepakatan Laut Hitam Antara Rusia-AS, Sanksi ke Rusia Jalan Terus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News