kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   1,00   0,01%
  • IDX 7.048   64,41   0,92%
  • KOMPAS100 1.051   11,06   1,06%
  • LQ45 826   9,15   1,12%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 421   5,22   1,25%
  • IDXHIDIV20 508   6,31   1,26%
  • IDX80 120   1,37   1,15%
  • IDXV30 125   1,04   0,84%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

BSI Andalkan Digitalisasi untuk Perkuat Penetrasi Keuangan Syariah


Jumat, 01 November 2024 / 19:07 WIB
BSI Andalkan Digitalisasi untuk Perkuat Penetrasi Keuangan Syariah
ILUSTRASI. Layanan Akhir Tahun:Teller menghitung uang di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat penetrasi inklusi keuangan syariah lewat digitalisasi layanan perbankan yang efektif, efisien, dan dapat diadopsi seluruh kalangan.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat penetrasi inklusi keuangan syariah lewat digitalisasi layanan perbankan yang efektif, efisien, dan dapat diadopsi seluruh kalangan. 

Hal tersebut diwujudkan BSI melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah pengembangan aplikasi BSI Mobile Banking.

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih menyebutkan, pengembangan fitur di BSI Mobile berhasil menumbuhkan jumlah pengguna hingga kuartal III/2024 sebesar 28,34% (year on year/yoy), dengan total lebih dari 7,57 juta pengguna.

“BSI Mobile terus tumbuh karena memiliki keunikan sebagai sahabat sosial dan spiritual, dengan awareness salah satu instrumen utamanya yaitu ZISWAF,” ungkap Saut dalam rilis resminya, Jumat (1/11).

Baca Juga: BSI dan Jamkrida Dorong Bisnis UMKM Lewat Kemudahan Penjaminan

Hingga September 2024, transaksi ZISWAF di BSI Mobile telah mencapai Rp96 miliar, tumbuh 31% dibandingkan tahun sebelumnya.

Saut menambahkan, saat ini BSI Mobile juga sedang dikembangkan menjadi superApps yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk penetrasi transaksi BSI via mobile dimanapun dan kapanpun. 

Ia menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Selain itu, berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2023, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia tercatat sebesar 28,01%, meningkat 20,21% dari tahun sebelumnya. 

“Angka ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, dan ini adalah awal yang baik bagi perbankan syariah untuk semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia,” ujar Saut.

Saut menekankan bahwa kondisi ini membawa potensi sekaligus tantangan besar bagi seluruh perbankan syariah. 

Baca Juga: Kinerja Asuransi Syariah Positif di Kuartal III-2024, Begini Prospeknya Hingga 2025

Dia menyebutkan, tantangan dan peluang bagi perbankan syariah ke depan adalah untuk bertahan di tengah gejolak ekonomi global serta mampu bersaing dengan industri keuangan lainnya. Menurut dia, hal ini mampu dijawab salah satunya lewat penguatan digitalisasi layanan perbankan.

Peluang besar menggarap pangsa pasar di Indonesia yakni dukungan regulasi dari pemerintah, peningkatan jumlah customer based, serta pertumbuhan bisnis dari sektor UMKM dan Wealth Management.

Untuk menjawab tantangan tersebut, saat ini BSI terus membangun e-channel yang terintegrasi dengan baik. Di antaranya BSI Mobile, BSI QRIS, BSI EDC, BSI ATM, BSI CMS, dan BSI Agen.  Hingga saat ini, shifting transaksi ke e-channel mencapai 97,94% dari total transaksi, sisanya masih menggunakan layanan transaksi teller di cabang.

Selanjutnya: Rupiah Melemah Dalam Sepekan, Tertekan Ketidakpastian Global

Menarik Dibaca: Bahayakan Kesehatan, Ini Cara Bersihkan Buah dan Sayur dari Pestisida Berbahaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×