kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mantan Dirut BRI Asmawi Syam beberkan kisahnya saat menjadi seorang bankir


Rabu, 09 Oktober 2019 / 10:16 WIB
Mantan Dirut BRI Asmawi Syam beberkan kisahnya saat menjadi seorang bankir
ILUSTRASI. Mantan Direktur Utama PT Bank BRI, Asmawi Syam


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

"Ya sudah saya izinkan untuk mengundurkan diri. Selang 15 menit saya panggil lagi, saya suruh bikin lamaran kerja lagi. Dia bilang enggak mau, ini kehormatan untuk dia. Tolong dihargai," kata Asmawi.

"Tapi saya bilang, 'Saya sudah menghargai kamu dengan mengizinkan kamu mengundurkan diri. Sekarang kamu masak tidak menghargai saya untuk menjadi satpam lagi?'. Dirut BRI yang saat itu menjabat pun tahu tentang kejadian itu," imbuh dia.

Selain itu, sosok Asmawi Syam juga menjadi sosok penting dalam perjalanan bisnis BRI. Misalnya saat meluncurkan kartu kredit perdana. Asmawi juga berperan saat membawa BRI masuk ke industri strategis dengan mendanai proyek di PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad.  

Transformasi BUMN

BRI juga membantu program transformasi PT KAI. Momen penting saat meluncurkan satelit banking pertama di dunia, BRIsat juga meluncur di era kepemimpinannya sebagai Dirut BRI tahun 2016.

Setelah menjadi Dirut BRI dan asetnya sudah mencapai Rp 1.100 triliun, dirinya diperintahkan memimpin Askrindo dengan aset sekitar Rp 15 triliun. Dia tetap menerimanya.

Baca Juga: Asmawi Syam diberhentikan dari Jiwasraya, ini kata pengamat

Dia bilang, seorang pemimpin akan selalu mampu mengeksekusi program dari ide dan roadmap yang telah dibentuk, di manapun dia ditempatkan. Perbedaan besar itu akhirnya membuatnya perlu melangkah lebih jauh lagi untuk mengeksekusi berbagai program.

Pasalnya, SDM di Askrindo dengan SDM di BRI pada saat itu memiliki karakter dan potensi yang berbeda pula. "Untuk itu, seorang CEO terujinya bukan karena perusahaannya besar. Tapi bagaimana kita bisa memimpin perusahaan dan mengeksekusi setiap program apapun perusahaannya," pungkas dia.

"Karena menurut saya persoalan adalah hal yg bisa kita selesaikan," pungkasnya. Adapun saat ini, dia tengah menjabat jadi Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, setelah sebelumnya menjabat sebagai CEO di PT Jiwasraya dan PT Askrindo. Pun buku yang menceritakan tentang karirnya, sudah tersedia di toko-toko buku. (Fika Nurul Ulya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Asmawi Syam, Mantan Dirut BRI Selama 37 Berkarir",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×