Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Hal senada dikatakan pengamat asuransi Irvan Rahardjo. Ia meyakini, tahun ini diperkirakan industri asuransi akan semakin tumbuh dan lebih baik dibandingkan sebelum masa pandemi. “Saya kira bisa, karena ekonomi sudah tumbuh 5,01 persen pada kuartal pertama 2022, dan itu diperkirakan akan terus meningkat,” tutur Irvan.
Ia menambahkan, meskipun industri asuransi memiliki potensi pertumbuhan yang besar, tetapi perlu mewaspadai terkait belum pulihnya citra asuransi setelah diterpa kasus gagal bayar sejumlah perusahaan asuransi seperti Jiwasraya, Bumiputera, Kresna Life, dan juga Wanaartha Life.
AAJI mencatat, industri asuransi jiwa membukukan total pendapatan Rp241,17 triliun sepanjang 2021 atau tumbuh 11,9% year-on-year (yoy). Pertumbuhan ditopang perolehan premi yang mencapai Rp 202,93 triliun atau naik 8,2% yoy. Perolehan premi ini bahkan melampaui perolehan premi di 2019, masa sebelum pandemi Covid-19.
"Seiring mulai bangkitnya aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi telah mendorong pendapatan premi asuransi jiwa," ujar Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon dalam paparan kinerja AAJI 2021 secara virtual pertengahan Maret 2022 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News