Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Direktur Keuangan BNI Novita widya Anggraini mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menurunkan biaya dana agar NIM tetap terjaga. Pada paruh pertama, perseroan mampu menurunkan CoF setelah porsi dana murahnya meningkat ke level 69,6% yakni rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
BJB menyakini masih bisa menjaga NIM di level 5,4%-5,7% tahun ini. Yuddy Renaldi Direktur Utama BJB bilang, stabilnya NIM perseroan di paruh pertama karena kredit masih tumbuh positif dan biaya dana turun 100 bps menjadi 4%. BJB akan melanjutkan upaya untuk menumbuhkan kredit dan menekan biaya dana sehingga NIM tetap terjaga.
Adapun BWS menargetkan NIM sampai akhir tahun ada di level 4,2%. Sadhana Priatmadja Direktur BWS mengatakan, kenaikan NIM yang didapat semester I lalu sejalan dengan menipisnya biaya dana sebesar 0,51% dibandingkan akhir tahun 2020.
Sedangkan dalam paparan publik yang dilakukan baru-baru ini, BTN dan Bank Mandiri menargetkan akan menjaga NIM masing-masing di level 3,4%-3,6% dan 4,8%-5,1% pada tahun 2021 ini.
Selanjutnya: OJK sebut pertumbuhan kredit di bank swasta masih lambat, begini kata bankir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News