kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Margin Bunga Bersih (NIM) Perbankan Diproyeksikan Kian Mekar Hingga Akhir Tahun 2023


Senin, 07 Agustus 2023 / 05:39 WIB
Margin Bunga Bersih (NIM) Perbankan Diproyeksikan Kian Mekar Hingga Akhir Tahun 2023
ILUSTRASI. NIM: Nasabah melakukan transaksi di kantor Bank BCA Bogor, Jawa Barat (7/2/2023).


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan telah melaporkan hasil kinerja keuangannya untuk periode semester I 2023, dengan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang semakin mekar.

Jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NIM perbankan nasional tumbuh ke posisi 4,80% per Juni, naik tipis satu basis poin (bps) dari posisi 4,79% pada Mei, dan naik 11 bps dari posisi 4,69% pada Juni 2022.

SVP Head of Research LPPI Trioksa Siahaan menyampaikan, rasio NIM perbankan yang meningkat tersebut didorong oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII).

Selain itu pertumbuhan NIM juga menunjukkan berlimpahnya likuiditas perbankan, sehingga komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) bank yang tinggi membuat NIM juga meningkat.

Baca Juga: Langkah Pengendalian NIM Perbankan Tengah Disiapkan

Lebih lanjut dari sisi bunga kredit, Trioksa memproyeksikan bunga kredit perbankan terlihat masih cenderung stabil di semester II tahun ini.

"Faktor yg mempengaruhi NIM masih seputar likuiditas dan sampai akhir tahun diproyeksikan masih tetap tinggi karena likuiditas bank yang tinggi," kata Trioksa kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8).

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) adalah salah satu bank yang mencatat pertumbuhan rasio NIM yang tinggi yakni sebesar 5,56% per Juni 2023, naik 58 basis poin (bps) dari posisi 4,98% pada Juni 2022.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan, peningkatan NIM ini juga sejalan dengan meningkatnya volume kredit dan pergerakan suku bunga pasar.

"Komposisi aktiva produktif BCA bergeser ke portofolio kredit yang memberikan imbal hasil lebih tinggi," kata Hera kepada Kontan.co,id.

Per Juni 2023, BCA mencatat total kredit naik 9% YoY menjadi Rp735,93 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih (NII) meningkat 24,6% YoY menjadi Rp37,10 triliun. Sementara CASA juga naik 5,7% YoY menjadi Rp 864,7 triliun, berkontribusi hingga 81% dari total dana pihak ketiga (DPK).

"Tapi memang kalau dari kuartalan, NIM BCA turun tipis seiring dengan lebih tingginya cost of funds, namun tetap di kisaran yang masih terjaga," katanya.

Baca Juga: Diminta Turun, NIM Bank Justru Semakin Gemuk

Selanjutnya ada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang juga mencatat pertumbuhan rasio NIM menjadi 4,6% per Juni 2023, naik 6 bps dari posisi 4,54% pada Juni 2022. Kenaikan ini seiring didorong oleh pertumbuhan NII sebesar 4,43% YoY menjadi Rp, 6,83 triliun.

Lantaran kinerja penyaluran kredit CIMB NIaga juga meningkat 2,42% YoY menjadi Rp153,04 triliun per Juni 2023.

Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan, kebijakan suku bunga kredit CIMB Niaga ke depan sangat ditentukan oleh berbagai faktor antara lain suku bunga acuan (BI7DRR), tingkat kompetisi di industri perbankan, likuiditas, kondisi makro ekonomi, dan lain-lain.

Namun meski begitu, ia menyatakan proyeksi NIM dari CIMB Niaga untuk satu tahun penuh di 2023 berada di kisaran 4,6% - 4,8%.

"Kami juga selalu mencermati secara seksama perkembangan faktor-faktor tersebut sebelum memutuskan akan menurunkan atau menaikan tingkat suku bunga," kata Lee kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Investor Asing Rajin Masuk ke Bank di Indonesia, Bagaimana Kinerjanya?

Sementara itu, meski belum melaporan hasil kinerja keuangan untuk semester I, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tetap akan berupaya untuk menjaga NIM hingga akhir tahun 2023.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan, proyeksi NIM secara konsolidasian masih sesuai dengan guidance yang telah ditetapkan yakni di kisaran 7,7% - 7,9% pada 2023.

Agar NIM tetap terjaga, Hendy menyampaikan strategi yang diambil perseroan diantaranya fokus pada penyaluran kredit pada segmen dengan yield optimal (ultra mikro, mikro dan UKM). Fokus perolehan liabilitas pada dana murah (CASA) sebagai upaya optimalisasi Cost of Fund.

"Kita juga menjaga level suku bunga yang kompetitif dengan tetap memperhatikan profitabilitas, BRI secara berkala melakukan review suku bunga," kata Hendy kepada Kontan.co.id.

Sementara itu di tengah NIM perbankan nasional yang meningkat, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terlihat mengalami penurunan 12 bps ke posisi 4,58% per Juni 2023 dari 4,70% per Juni 2022

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggaraini menyampaikan pihaknya memang tidak agresif dalam penetapan suku bunga pinjaman di semester I tahun ini karena mempertimbangkan faktor risiko kredit dan menjaga momentum pertumbuhan kredit, sehingga perubahan bunga kredit relatif hanya mengikuti pergerakan suku bunga acuan.

Baca Juga: Bank Mandiri Sukses Salurkan Kredit Rp1.272 Triliun Hingga Kuartal II-2023

"Perbaikan NIM lebih didorong oleh upaya efisiensi melalui pertumbuhan CASA berbasis transaksional yang kuat. Proyeksi NIM BNI hingga akhir tahun 2023 akan stabil di kisaran 4,6%." kata Novita kepada Kontan.co.id.

Memasuki semester 2, BNI memproyeksikan suku bunga kredit dan DPK akan stabil, didukung oleh potensi membaiknya likuiditas di industri sebagai dampak dari peningkatan belanja pemerintah, volume penerbitan obligasi ritel yang mengecil terutama di kuartal keempat tahun ini.

Serta upaya untuk terus memastikan pertumbuhan CASA yang sehat. "Kami juga masih memprioritaskan upaya membangun basis pelanggan yang lebih besar terutama pada nasabah top tier di segmen korporasi," kata Novita.

Begitu juga dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Direktur Consumer and Commercial Lending BTN, Hirwandi Gafar memberikan tanggapannya terkait NIM, dengan penyesuaian suku bunga kredit akan disesuaikan dengan dinamika suku bunga yang ada kedepannya.

Bank BTN mencatat NIM yang menurun 96 bps ke posisi 3,62% per Juni 2023 dari posisi 4,58% pada Juni 2022.

"Tentunya proyeksi kita penyaluran kredit di semester II akan lebih besar dibandingkan dengan semester I," kata Hirwandi kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×