kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Margin Bunga Bersih (NIM) Perbankan Menyusut di Tengah Ketatnya Likuiditas


Jumat, 21 Maret 2025 / 07:54 WIB
Margin Bunga Bersih (NIM) Perbankan Menyusut di Tengah Ketatnya Likuiditas
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Perbankan masih perlu menghadapi persaingan dalam hal mencari pendanaan dengan bunga yang cukup tinggi sehingga sulit raih marjin jumbo.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan besar menghadapi tantangan dalam meningkatkan margin karena persaingan memperoleh pendanaan dengan bunga tinggi.

Hal ini tercermin dari rendahnya Margin Bunga Bersih atau Net Interest Margin (NIM) bank Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4 pada awal 2025, yang masih di bawah target masing-masing bank.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan NIM 7,3%-7,7% pada 2025, namun realisasinya pada Januari hanya 6,15%, turun dari 6,94% pada bulan sebelumnya. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatat NIM Januari 2025 sebesar 4,4%, di bawah target 5%-5,2%. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merealisasikan NIM 3,71%, lebih rendah dari target 4%-4,2%.

Baca Juga: Bank Kian Sulit Memupuk Margin Bunga Bersih

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mengalami penurunan NIM. Pada Februari 2025, NIM bank only BCA mencapai 5,4%, level terendah sejak Februari 2024 yang saat itu berada di 5,33%.

Analis CGS Sekuritas Handy Noverdanius dalam riset 14 Maret 2025 menyebutkan bahwa NIM bank besar kemungkinan tetap lemah hingga kuartal I/2025. Penyebabnya adalah peningkatan deposito sebagai persiapan Lebaran dan pembayaran dividen.

“Kami memperkirakan biaya dana pihak ketiga membaik pada akhir kuartal II/2025, yang dapat berdampak positif pada NIM,” ujarnya.

Handy menambahkan, bank besar akan menyesuaikan imbal hasil kredit untuk mempertahankan margin dan profitabilitas. “Perlu dicatat bahwa BCA, pada acara ulang tahunnya di Februari 2025, meningkatkan imbal hasilnya sebesar 50 bps dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

 

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menegaskan bahwa NIM hanyalah salah satu indikator profitabilitas bank. Faktor lain seperti pendapatan non-bunga, biaya operasional, dan pencadangan kredit juga berpengaruh.

Baca Juga: Bank Besar Pasang Target Margin Bunga Bersih Lebih Kecil di Tahun Ini

“Kami melihat pergerakan NIM ke depan akan sejalan dengan permintaan kredit, suku bunga, dan kondisi likuiditas,” ujarnya.

BCA berkomitmen mendorong penyaluran kredit untuk mendukung perekonomian nasional. Namun, pertumbuhan kredit bank only BCA selama dua bulan pertama 2025 melambat ke 14% YoY, sejalan dengan target pertumbuhan kredit konsolidasi 6%-8% YoY.

Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan bahwa NIM perbankan berpotensi tetap rendah akibat tingginya beban dana dan ketatnya likuiditas. “NIM akan tertekan selama likuiditas pasar masih ketat,” ujarnya.

Selanjutnya: Cek Prospek dan Rekomendasi Saham SCMA dan MNCN yang Minim Sentimen di Tahun 2025

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart Periode 21-23 Maret 2025, Harga Spesial Jelang Lebaran!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×