kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Margin tertekan, bank atur biaya operasional


Selasa, 20 Maret 2018 / 12:07 WIB
Margin tertekan, bank atur biaya operasional
ILUSTRASI. Stand Bank BTN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank memproyeksikan tren margin bunga bersih atau net interest margin ((NIM) bakal tertekan. Proyeksi suram ini muncul karena persaingan bunga kredit perbankan kian ketat. Selain itu aliran kredit di awal tahun juga belum deras.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengakui pada kuartal 1 2018, NIM akan sedikit tertekan dibandingkan 2017. Penyebabnya, penyaluran kredit di awal tahun belum cepat.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia mengatakan, persaingan suku bunga kredit maupun deposito juga meningkat. Sehingga harus diimbangi dengan strategi dan upaya peningkatan dana murah untuk menekan biaya dana dan meningkatkan pendapatan non bunga atau fee based income," kata Herry, Senin (19/3). Selain itu BNI akan lebih memperhatikan pengelolaan biaya operasional untuk mendukung pencapaian laba di saat pendapatan bunga bersih tertekan.

Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berusaha menjaga NIM berada di kisaran 4,5%–5% sepanjang tahun ini. Kisaran proyeksi NIM ini lebih rendah daripada realisasi tahun 2017 yang sebesar 4,76%.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN mengatakan, untuk menjaga NIM, pengelola BTN menerapkan dua strategi. "Yakni yang pertama adalah mengelola dana murah dan menerapkan level suku bunga kredit yang tepat," kata Iman, Senin (19/3).

Bank Permata juga memprediksi pada 2018 akan ada tekanan terhadap NIM. Namun Bank Permata optimistis bisa mencapai target pertumbuhan kreditnya yang telah dipasang.

Pada awal 2018, Bank Permata memproyeksikan, NIM tidak akan terlalu berbeda jauh dibandingkan NIM yang diperoleh sepanjang tahun lalu. Gambaran saja, pada tahun 2017, Bank Permata mencatat NIM sebesar 3,99%, sedikit naik dibandingkan perolehan di 2016, yaitu 3,93%.

Dalam riset Mandiri Sekuritas yang diterbitkan Rabu (14/3), tercatat pada 2017 lalu NIM industri perbankan sebesar 6,28% atau turun 41 basis poin (bps) secara tahunan atau year on year (yoy). Penurunan NIM terjadi karena beberapa bank menurunkan suku bunga kreditnya di kuartal IV 2017. Hal ini membuat margin bank terpangkas dari 6,36% di kuartal III 2017 menjadi 6,17% di kuartal IV 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×