kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masih abu-abu, pamor bitcoin di Indonesia naik


Senin, 17 Februari 2014 / 07:11 WIB
Masih abu-abu, pamor bitcoin di Indonesia naik
ILUSTRASI. Midsommar, film horor populer dengan cerita satanis dan kultus misterius yang disutradarai oleh Ari Aster.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Meski masih menjadi kontroversi, pengguna bitcoin terus meningkat di Indonesia. Bitcoin.co.id, situs jual-beli mata uang bitcoin, mengajak para blogger dan pemasar internet ikut mempopulerkan Bitcoin Marketplace.

Bitcoin Marketplace adalah sarana bagi pengguna bitcoin untuk bertransaksi berdasarkan harga yang terbentuk dari pasokan dan permintaan. "Dengan peluncuran Bitcoin Marketplace, kami yakin volume transaksi di Indonesia akan mencapai minimal 100 BTC per hari," tutur Oscar Darmawan, CEO Bitcoin Indonesia, Sabtu (15/2).

Tapi, dia tak bisa menyebutkan jumlah pengguna bitcoin saat ini di Indonesia. Yang pasti, sebelum peluncuran Bitcoin Marketplace, rata-rata transaksi bitcoin di Indonesia mencapai 10 BTC-20 BTC per hari.

Oscar menegaskan, bitcoin bukanlah mata uang, melainkan komoditas yang peredarannya mirip emas. Jika awalnya emas ditransaksikan dengan satuan kilogram, kini diperjualbelikan dalam satuan gram. Itulah yang terjadi pada bitcoin. "Karena jumlahnya terbatas, penggunaannya pun terbatas. Awalnya bisa sampai 1 BTC per pengguna, sekarang sudah turun menjadi 0,01 BTC, bahkan bisa 0,000 sekian BTC," imbuhnya.

Dari sisi harga, bitcoin tergantung mekanisme pasar. Bitcoin pernah menyentuh Rp 11 juta per 1 BTC dan sekarang mulai turun menjadi Rp 7 juta - Rp 8 juta per 1 BTC.

Oscar berpendapat, penggunaan bitcoin belum memerlukan aturan dari pemerintah. Apalagi, di Indonesia transaksi bitcoin masih 0,01% dari total transaksi global. "Belum perlu ada regulasi dan tidak bisa juga regulasi apapun melarang peredaran bitcoin," tegas dia.

Bahkan, Oscar bercita-cita, pengguna bitcoin menyumbang pendapatan negara lewat pajak. Di Singapura, pemerintah setempat telah menerapkan pajak 3% dari biaya transaksi. Oscar berencana bertemu regulator pajak di Indonesia, agar bitcoin berguna bagi pemasukan pendapatan negara.

Sebelumnya, seperti diberitakan KONTAN, Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas menyatakan, penggunaan bitcoin melanggar sejumlah undang-undang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×