Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance diyakini bisa terus tumbuh di tahun ini. Namun sejumlah tantangan akan menjadi batu sandungan bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usaha. Akibatnya, sejumlah multifinance memilih pasang target cenderung moderat di tahun 2019.
PT Indosurya Inti Finance menjadi salah satu perusahaan pembiayaan yang konservatif di tahun ini. Pasalnya Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung menyebut pelaku industri multifinance seperti perusahaannya akan menghadapi sejumlah tantangan mulai dari pergerakan suku bunga acuan hingga dinamika ekonomi global.
Mengamati sejumlah tantangan yang bisa menghampiri, Indosruya Finance menargetkan perolehan laba sebesar Rp 220 miliar di tahun ini. Jumlah tersebut, lebih rendah dari target yang dibidik tahun lalu, yakni Rp 231 miliar.
Menurut Mulyadi, dari target laba 2018 tersebut realisasi yang didapat hanya sebesar Rp 175 miliar. “Dari laporan keuangan yang belum diaudit, realisasi laba memang belum sesuai target tapi naik dibandingkan pencapaian 2017 sebesar Rp 162 miliar,” kata Mulyadi kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2).
Mulyadi menjelaskan, pertumbuhan laba yang melambat dikarenakan bisnis pembiayaan juga ikut lambat. Diketahui, penyaluran pembiayaan Indosurya Finance hanya tumbuh 9,5% menjadi Rp 2,25 triliun di sepanjang tahun 2018.
Pihaknya tetap optimistis industri pembiayaan akan tumbuh di tahun ini, meski harus menghadapi tantangan sehingga pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) lebih konservatif.
Indosurya Finance tetap berani memasang target pembiayaan lebih tinggi dari tahun lalu, yaitu Rp 2,5 triliun. Startegi mencapai target dengan menjaga kualitas kredit dan melakukan efisiensi biaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News