Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) atau Maximus Insurance membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi industri asuransi umum saat ini.
Corporate Secretary Maximus Insurance Norvin Osel menerangkan salah satu tantangannya, yakni adanya persiapan implementasi International Financial Reporting Standards (IFRS) 17 pada 2025.
"Standar akuntansi baru itu mengharuskan perusahaan mengubah cara pencatatan dan pengelolaan laporan keuangan. Hal itu memengaruhi pola akseptasi bisnis," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (3/12).
Lebih lanjut, Norvin menyampaikan perubahan kondisi ekonomi yang dipicu inflasi dan volatilitas pasar memengaruhi daya beli masyarakat dan perusahaan. Selain itu, adanya risiko terkait perubahan iklim dan bencana alam sehingga dapat meningkatkan potensi klaim yang bisa memengaruhi profitabilitas.
Baca Juga: AAUI Sebut 5 Perusahaan Asuransi Umum Belum Memiliki Tenaga Aktuaris
Norvin menyebut transformasi digital juga menjadi tantangan. Dia bilang perusahaan asuransi akan bersaing dalam mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan kepada nasabah.
Meskipun demikian, Maximus percaya bahwa setiap tantangan dapat menjadi langkah menuju pencapaian yang lebih besar.
Dengan strategi yang tepat, seperti memperkuat manajemen risiko, mengoptimalkan teknologi, dan menghadirkan inovasi produk yang sesuai kebutuhan, Norvin meyakini hal itu dapat mengubah hambatan menjadi peluang dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Kami tetap percaya meski terdapat berbagai tantangan, perusahaan akan terus mencatatkan kinerja positif yang berkelanjutan seiring waktu dengan penerapan strategi yang tepat," tuturnya.
Sementara itu, sampai Oktober 2024, Norvin tak memungkiri bahwa Maximus Insurance mengalami penurunan pendapatan premi.
Dia mengatakan penurunan itu mencerminkan langkah proaktif perusahaan dalam melakukan seleksi risiko bisnis yang lebih terarah. Hal itu adalah langkah yang harus diambil oleh Maximus guna berfokus pada pertumbuhan yang berkesinambungan di masa depan.
Baca Juga: AAUI: Total Klaim Industri Asuransi Umum Rp 33,38 Triliun per Kuartal III-2024
"Dengan fokus pada pengelolaan risiko yang lebih baik dan portofolio yang sehat, perusahaan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil untuk mendukung stabilitas keuangan jangka panjang dan keberlanjutan bisnis," kata Norvin.
Berdasarkan laporan perusahaan (tidak diaudit), Maximus Insurance mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 1,07 triliun per Oktober 2024. Nilai itu menurun 45,8%, dibandingkan pencapaian per Oktober 2023 yang sebesar Rp 1,56 triliun.
Selanjutnya: Masuk Puncak Musim Hujan, Cuaca Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini hingga 9 Desember
Menarik Dibaca: Masuk Puncak Musim Hujan, Cuaca Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini hingga 9 Desember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News