kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Mayoritas Saham Big Banks Ditutup Melemah Selasa (23/9), Cermati Rekomendasinya


Selasa, 23 September 2025 / 17:33 WIB
Mayoritas Saham Big Banks Ditutup Melemah Selasa (23/9), Cermati Rekomendasinya
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di ATM Bank Mandiri, Jakarta, Senin (3/6/2024). Harga saham big banks mayoritas melemah di awal pekan ini. Tampaknya aksi net sell investor asing masih berlanjut dan minimnya katalis dari sisi fundamental menjadi penyebabnya. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Albar Maulana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham big banks mayoritas melemah di awal pekan ini. Tampaknya aksi net sell investor asing masih berlanjut dan minimnya katalis dari sisi fundamental menjadi penyebabnya. 

Mengutip Stockbit, pada akhir perdagangan Selasa (23/9/2025) mayoritas saham big banks ditutup melemah. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) konsisten melemah sejak awal pergadangan hingga akhir perdagangan. Hanya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saja yang masih tercatat menguat stabil.

Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 1,06% ke 8.125, Saham Big Banks Bergerak Variatif Selasa (23/9)

BBNI melemah 0,24% di level Rp 4.200 per saham. Harga penutupan ini sedikit lebih rendah dibandingkan harga pembukaan pagi tadi di level Rp 4.210 per saham.

Menyusul, BMRI juga ditutup melemah 0,23% di level Rp 4.410 per saham setelah dibuka pada level Rp 4.390 per saham.

Sementara koreksi saham BBRI tercatat paling dalam di kisaran 0,48% ke level Rp 4.140 per saham. Meski akhirnya ditutup melemah tetapi harga penutupan saham BBRI masih sedikit lebih tinggi dari harga pembukaan di level Rp 4.120 per saham

Diantara saham big banks, hanya BBCA saja yang menghijau sepanjang perdagangan hingga penutupan. Saham bank Grup Djarum ini dibuka di level 7.750 dan ditutup menguat 1,94% ke level Rp 7.875 per saham. Bahkan harganya sempat mencapai level tertinggi di Rp 7.900 per saham.

Baca Juga: Saham Big Banks Selasa (23/9): BBCA Menguat Sementara BMRI, BBRI, dan BBNI Melemah

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengatakan bahwa meskipun beberapa sentimen positif seperti penurunan BI Rate ke level 4,75% dan rencana penempatan dana Rp 200 triliun oleh pemerintah telah diumumkan, namun pasar menilai bahwa dampaknya belum langsung terasa terhadap kinerja bank.

"Pertumbuhan kredit masih cenderung lambat dan permintaan dari sektor riil belum sepenuhnya pulih,” jelasnya, Selasa (23/9/2025).

Hal ini membuat ekspansi bank juga masih terbatas. Pasar pun mulai melihat bahwa tekanan terhadap Net Interest Margin (NIM) bisa tetap tinggi dalam jangka pendek, terutama karena tren suku bunga sudah lebih dulu turun sebelum pemulihan permintaan kredit benar-benar terjadi.

Kondisi ini juga tercermin dari arus dana asing yang masih keluar dari saham-saham bank besar seperti BMRI dan BBNI. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan jangka panjang asing terhadap sektor keuangan Indonesia belum sepenuhnya pulih.

"Bisa dibilang, saham bank belum menguat karena pasar masih mencari proof of concept, yakni pembuktian bahwa tambahan likuiditas dan kebijakan baru benar-benar mampu mendorong pertumbuhan kredit dan memperbaiki profitabilitas sektor ini di paruh kedua tahun ini," sambung Ekky.

Di sisi lain, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi mengatakan pelemahan saham bank mayoritas di awal pekan ini karena beberapa sentimen, seperti aksi profit taking setelah rally panjang pasca rate cut Bank Indonesia dan The Fed. Kekhawatiran investor terhadap revisi target pertumbuhan kredit dan NIM beberapa bank besar serta rotasi sektor ke saham-saham defensif dan komoditas tertentu juga turut memengaruhi.

Wafi memperkirakan sektro bank masih konsolidasi dengan potensi rebound terbatas. Pasar akan mencermati data makro (PMI, inflasi, arus modal asing) serta arah rupiah. Selama rupiah stabil dan yield obligasi turun, sektor bank tetap jadi magnet investor asing.

"Jadi kemungkinan pekan depan ada peluang teknikal rebound, terutama di bank BUMN," kata Wafi (23/9/2025).

Wafi melihat harga saham bank BUMN relatif lebih murah dibanding bank swasta. Price to book value (PBV) dan price to earning (PE) masih di bawah rata-rata regional dengan return of equity (ROE) yang cukup kompetitif sehingga level saat ini mulai menarik untuk akumulasi bertahap untuk investor jangka menengah-panjang.

BBRI dan BMRI bisa jadi pilihan utama karena mendapat dukungan setimen penurunan suku bunga dan pertumbuhan kredit UMKM & korporasi. Kemudian BBNI cocok untuk investor yang agresif karena lebih high beta.

Sedangkan BBCA tetap masuk kategori premium dan cocok untuk investor konservatif jangka panjang.

Baca Juga: Banyak Sentimen Positif, Harga Saham Blue Chip Bank Pelat Merah Mix, Pilih Beli/Jual?

Tak hanya itu Wafi juga melihat PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga menarik karena valuasi diskon dan sensitif ke tren suku bunga. Sedangkan untuk investor yang ingin mencari saham bank digital ia merekomendasikan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Berbeda dengan Wafi, Ekky melihat untuk pekan depan kecenderungan pergerakan saham sektor perbankan masih akan bersifat fluktuatif.

"Oleh karena itu, disarankan untuk wait and see terlebih dahulu hingga muncul sinyal teknikal atau sentimen fundamental baru yang lebih kuat dan mampu mendorong penguatan sektor ini secara konsisten," jelas Ekky.

Namun ia menambahkan, dari perspektif jangka panjang, sektor perbankan tetap menarik untuk diakumulasi secara bertahap. Meskipun dalam jangka pendek belum ada katalis signifikan yang mendukung kenaikan harga saham, valuasi sejumlah bank besar sudah mulai berada di area menarik dan prospeknya tetap solid seiring pemulihan ekonomi.

Momentum saat ini justru bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk membangun posisi investasi secara bertahap, terutama di bank-bank besar dan second liner yang memiliki fundamental kuat.

Selanjutnya: Harga Minyak Menguat Tipis Selasa (23/9) Sore: Brent ke US$66,71 & WTI ke US$62,49

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Home Care Fair 16-30 September 2025, Mama Lemon-Molto Diskon 35%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×