kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Mediasi nasabah Bakrie Life kembali buntu


Kamis, 28 Februari 2013 / 16:32 WIB
Mediasi nasabah Bakrie Life kembali buntu
ILUSTRASI. Promo JSM Alfamart 15-19 Oktober 2021


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Hasil mediasi antara pimpinan PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life), nasabah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali buntu. Tidak ada penyelesaian konkret dari hasil mediasi kali ini. Selama dua jam melakukan pertemuan di kantor OJK sejak pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB, nasabah Bakrie Life kembali gigit jari atas janji-janji yang pernah dilontarkan petinggi Bakrie Life.

"Kami ingin agar OJK bisa tegas terhadap Bakrie Life ini. Sebab sampai saat ini hanya diskusi saja, tanpa penyelesaian konkret yang berarti," kata salah seorang nasabah, Freddy Koeshariyono, saat ditemui di kantor OJK, Jakarta, Kamis (28/2).

Freddy mengaku nasabah yang belum terlunasi dana simpanannya ini sebenarnya dijanjikan tanah seluas 77,4 hektare di Makassar. Harapan petinggi Bakrie Life, aset tersebut nantinya bisa dijual dan bisa digunakan untuk membayar dana nasabah.

Sebelumnya, petinggi Bakrie Life sempat bilang bahwa harga tanah bekas tambak ikan tersebut bernilai Rp 500.000 per meter persegi. Namun kenyataannya, harga tanah tersebut kini hanya Rp 100.000 per meter persegi.

"Kami ingin tindakan konkret. Kami sudah ditelantarkan selama lima tahun, sampai sekarang hanya diskusi terus," tambahnya.

Nasabah Bakrie Life lain asal Bandung Alvianto menjelaskan pihaknya menginginkan ada tenggang waktu pasti kepada Bakrie Life agar bisa menyelesaikan kasus tersebut. "Kami ingin ada deadline pasti terkait waktu pembayaran kepada nasabah. Jangan dijanjikan terus," kata Alvianto.

Selama ini, pihak nasabah menginginkan ada tim khusus yang menilai aset milik Bakrie Life di Makassar tersebut. Sebab hal ini akan memberi kepastian kepada nasabah terkait aset yang akan dijual untuk membayar dana nasabahnya.

"Kalau soal urusan Lapindo saja dijanjikan beres di Mei 2013 dan kasus BUMI-Rotchilds juga sudah beres, lalu kenapa nasabah Bakrie Life yang dananya hanya miliaran saja belum dibayarkan," keluh Alvianto.

Saat ini, petinggi Bakrie Life masih melakukan rapat khusus dengan OJK terkait hal ini. Salah satu petinggi yang hadir adalah Direktur Utama Bakrie Life Timoer Soetanto dan Kepala Bagian Investasi Perusahaan Asuransi OJK Sumarjono. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×