kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mega Insurance Sebut Klaim Rasio Asuransi Kesehatan Terbilang Besar pada Tahun Lalu


Sabtu, 30 Maret 2024 / 16:48 WIB
Mega Insurance Sebut Klaim Rasio Asuransi Kesehatan Terbilang Besar pada Tahun Lalu
ILUSTRASI. Presiden Direktur Mega Insurance, Tomy Ferdiansah.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) menyatakan, klaim rasio asuransi kesehatan pada tahun lalu terbilang besar.

President Director Mega Insurance Tomy Ferdiansah mengatakan, klaim rasio asuransi kesehatan pada 2023 mencapai 95%.

"Memang asuransi kesehatan itu kami harus prudent. Loss ratio-nya itu sekitar 95%, untungnya tak banyak sekitar 5%," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (25/3).

Baca Juga: Mega Insurance: Premi Asuransi Kendaraan Listrik Masih Ikuti Kendaraan Konvensional

Tomy menyampaikan besarnya klaim asuransi kesehatan terjadi karena orang-orang banyak ke rumah sakit  setelah pandemi Covid-19. Dua pun tak memungkiri saat ini sudah banyak juga kasus terkait ISPA. 

Tomy mengatakan rumah sakit sudah mulai penuh dengan gejala ISPA karena memang sudah mulai ada peningkatan. Namun, dia optimistis hal itu tak akan meningkatkan klaim kesehatan karena Mega Insurance sudah punya perhitungan melalui kerja sama dengan telemedicine.

"Jadi, mengurangi juga untuk biaya dan lebih murah juga, jika dibandingkan datang ke rumah sakit atau langsung ke dokter," tuturnya.

Baca Juga: Mega Insurance Targetkan Pendapatan Premi Capai Rp 1,7 Triliun di Tahun 2024

Mengenai proyeksi tahun ini, Tomy optimistis klaim kesehatan akan lebih bagus karena pihaknya juga ada kerja sama dengan telemedicine. Dia pun berharap semua nasabah beralih ke telemedicine.

"Akhirnya, dengan telemedicine, obat juga bisa diantar dengan jasa antar saat ini sehingga hanya tinggal tunggu di rumah saja untuk mendapatkan obatnya," kata Tomy. 

Adapun Mega Insurance menargetkan pendapatan premi pada tahun ini mencapai Rp 1,7 triliun. Sampai Februari 2024, Mega Insurance telah mendapatkan premi sebesar Rp 170 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×