Reporter: Mona Tobing | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kinerja perusahaan pembiayaan (multifinance) pada Mei tahun ini perlahan mulai mendaki. Dibandingkan bulan sebelumnya, laba multifinance pada periode Mei 2016 tercatat paling tinggi.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, laba multifinance pada Mei 2016 mencapai Rp 4,51 triliun. Laba ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yakni April sebesar Rp 3,25 triliun.
Meski laba pada Mei mulai mendaki, namun jika dibandingkan secara year on year (yoy) memang masih lebih rendah. Artinya, Mei 2016 laba multifinance turun 6,54% dari Mei 2015 sebesar Rp 4,89 triliun.
Penurunan laba terjadi sejalan dengan penyaluran pembiayaan pada Mei 2016 yang turun secara yoy sebesar 0,6%. Pada Mei 2016 penyaluran pembiayaan multifinance sebesar Rp 367,83 triliun lebih rendah dibandingkan Mei 2015 sebesar Rp 370,12 triliun.
Sebelumnya, Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) menjelaskan, OJK tengah berupaya untuk kembali mengairahkan industri multifinance.
"Apakah dengan penurunan kembali down payment (DP) atau uang muka. Nanti dibahas lagi dengan asosiasi," kata Firdaus, Senin (11/7).
Memasuki semester dua tahun ini, kondisi penyaluran pembiayaan berpeluang mendaki lagi.
Selain kondisi ekonomi makro yang diyakini membaik, industri otomotif juga tengah bersiap untuk menggelar pameran bertajuk GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) pada Agustus mendatang. Lebih dari itu, ada event tahunan Jakarta Fair yang masih berlangsung hingga 17 Juli mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News