Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Secara umum, ia menyebutkan Bank Oke masih mempertimbangkan risiko yang tinggi dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor ini. Ia mengusulkan ada kolaborasi antara pemerintah, perbankan, dan UMKM untuk meningkatkan literasi keuangan, memperbaiki sistem pencatatan keuangan.
“Diperlukan juga kebijakan yang lebih mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah di tengah tantangan ekonomi global,” ujar Efdinal.
Ia menyebutkan pada tahun 2024, penyaluran kredit ke sektor UMKM mengalami kenaikan sebesar lebih kurang 5% apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana, realisasi kreditnya hanya sekitar Rp 1 triliun.
Baca Juga: Antisipasi Utang Macet Sritex, BNI Alokasikan Biaya Provisi
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso menambahkan bahwa pemberdayaan UMKM tidak cukup hanya melalui penyaluran kredit. Sebab, ia melihat dibutuhkan pendampingan dan edukasi agar UMKM ini terbiasa pula untuk menabung.
Ia pun juga bilang di BRI, pemberdayaan UMKM tak sekedar memberikan kredit. Contohnya, BRI telah menutup ribuan cabang dan menggantinya dengan penerapan prinsip-prinsip sharing ekonomi melalui kerja sama dengan warung-warung kelontong atau agen BRILink.
"BRI fokus kepada bisnis UMKM dan secara konsisten menumbuhkembangkan dan memberdayakan UMKM,” ujarnya, kemarin (30/1).
Selanjutnya: Chubb Life Kolaborasi dengan Amartha Beri Solusi Perlindungan Asuransi untuk UMKM
Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 99S di Selatan Banten, Cuaca Hujan Lebat di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News