Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Beberapa bank besar pada tahun ini menggenjot digital banking. Hal ini untuk mengantisipasi tren perusahaan teknologi keuangan alias financial technologi (fintech) yang mulai banyak muncul akhir-akhir ini.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan sebanyak 160 fintech sudah muncul di Indonesia. Kebanyakan bergerak dalam bidang peer to peer lending.
Walaupun belum menyebabkan persaingan yang ketat dengan perbankan seperti yang terjadi di China, dan beberapa negara lain, bank di Indonesia sudah menyiapkan beberapa strategi.
Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI mengatakan pada tahuni ini menganggarkan dana untuk digital banking sebesar Rp 2,4 triliun. “Ini untuk meningkatkan perangkat keras (hardware), lunak (software) dan jaringan atau server,” ujar Sis Apik kepada KONTAN, Kamis (6/4).
BRI menurut Sis Apik akan melakukan upgrade teknologi terkini seperti yang meningkatkan fitur dan fungsi dari mobile dan internet banking. Hal ini untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan digital banking di BRI.
Lani Darmawan, Direktur Perbankan Konsumer Bank CIMB Niaga mengatakan investasi di digital banking sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Tanpa menyebut nilainya, Lani mengatakan investasi yang dilakukan digital banking ini untuk meningkatkan kepuasan nasabah dalam bertransaksi.
“Karena berdasarkan survei yang diinginkan nasabah adalah layanan cepat, tepat dimana dan kapan saja,” ujar Lani kepada KONTAN.
Tahun ini bank berkode saham BNGA ini fokus ke jumlah pembukaan akun rekening, cross selling dengan nasabah yang sudah ada dan meningkatkan transaksi terutama dari mobile banking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News