Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era normal baru (new normal) sebagai langkah pemulihan ekonomi dan industri sudah di depan mata.
Industri perbankan khusus plat merah pun sudah mempersiapkan sederet skenario, sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN dalam surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara.
Tentunya, dalam era normal baru ini fitur dan layanan digital bakal menjadi ujung tombak operasional bank ke depan.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya yang akan mengintensifkan layanan digital pada outlet-outlet konvensional BNI.
Baca Juga: Ini jadwal operasional beberapa bank di libur kedua Lebaran
“Terkait dengan operasional pembukaan outlet, akan menyesuaikan dengan instruksi terkait dengan keadaan suatu daerah terhadap PSBB-nya. Kenyamanan dan pelayanan nasabah berbasis protokol Covid-19 diutamakan,” ujar Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati pekan lalu.
Bukan cuma itu, Susi sapaan akrab Adi Sulistyowati juga menyebut akan melakukan perampingan gerai konvensional perusahaan. Perusahaan akan melakukan perubahan tatanan pekerja dari tatap muka menjadi lebih ke sistem digital.
Ini diharapkan dapat mengubah pola pikir dan tatanan layanan yang biasa menjadi lebih efektif dan menerapkan protokol kesehatan.
Kemudian, BNI juga akan menjalankan aturan karyawan di atas 45 tahun untuk bekerja dari rumah atau work from home. Sementara untuk usia kurang dari 45 tahun dapat menjalani aktivitas di kantor.
Meski demikian, perusahaan tetap memberikan penugasan dan target yang bisa dijalankan selama karyawan berada di rumah. Bahkan, BNI sudah menyiapkan skenario terburuk apabila ada karyawannya yang terinfeksi virus corona.
Baca Juga: BJB Syariah tawarkan gadai emas dengan nilai pinjaman mulai sejuta, berikut syaratnya
Sejauh ini pun sebenarnya transaksi digital BNI terus meningkat. Misalnya saja, mobile banking BNI dari sisi volume transaksi sudah mencapai Rp 103 triliun di kuartal I 2020 atau naik 84,4% secara year on year (yoy).
Dengan jumlah pengguna yang mencapai 5,4 juta dan naik 62,7% dari capaian tahun sebelumnya 3,32 juta.
Susi juga mengatakan akan semakin memberdayakan agen laku pandai perusahaan yakni Agen46. Saat ini BNI sudah memiliki 160.341 agen naik 36,6% yoy.
Selain BNI, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pun sudah menyiapkan strategi ekspansi di tengah era normal baru. Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan pihaknya bakal membuka diri untuk sinergi dan kolaborasi dengan mitra kerja.
"Khususnya para pengembang, membuat strategi agar tetap survive dalam menjalankan bisnis terkait bidang properti di tengah pandemi COVID-19," ujar Pahala.
Di tengah pandemi berlangsung, perseroan juga menunjukkan komitmen sebagai bank yang terbesar dalam menyalurkan KPR Subsidi maupun Non Subsidi.
Baca Juga: Gara-Gara Social Distancing, Kekayaan Taipan Ini Naik US$ 1,2 Miliar
Tercatat hingga April 2020 penyaluran KPR Subsisi Bank BTN telah menembus 105% dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit.
Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99% atau sebesar Rp 3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Bank BTN.
"Mulai Mei 2020 Bank BTN sudah siap menyalurkan SSB dengan target 146.000 unit diharapkan dapat terserap semua di tahun ini," ujarnya.
Baca Juga: Ini jadwal operasional beberapa bank selama libur Lebaran
Setali tiga uang, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyebut pihaknya sudah lebih dulu melakukan sosialisasi protokol normal baru secara internal.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, selain menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat, pihaknya juga akan tetap memastikan layanan perbankan di kantor-kantor cabang Bank Mandiri akan tetap beroperasi, dengan melakukan penyesuaian jam operasional, yaitu dari jam 09.00 – 15.00 WIB.
Meski demikian, nasabah disarankan untuk melakukan transaksi keuangan melalui electronic channel Bank Mandiri seperti Mandiri Online yang dapat melayani berbagai transaksi keuangan nasabah, bahkan saat ini sudah dilengkapi dengan fitur biometric login dengan fingerprint scan maupun face recognition untuk menjamin keamanan transaksi.
Adapun ke dean, Bank Mandiri bakal terus meningkatkan inovasi pada produk Mandiri Online ini agar bisa memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Pasalnya transaksi nasabah melalui jaringan elektronik Bank Mandiri memang tercatat meningkat mencapai 5,8 juta transaksi per hari hingga Maret 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News