Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran digital trust kian krusial dalam mendukung pertumbuhan keuangan digital di Indonesia. Kepercayaan digital tidak hanya ditopang regulasi dan teknologi, tetapi juga keberadaan penyedia identitas digital tepercaya.
Privy, startup penyedia tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi sekaligus Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE), memastikan identitas digital dan dokumen elektronik bisa diverifikasi dengan aman, sah, dan diakui negara.
“Digital trust itu bukan cuma urusan teknologi, tapi juga soal kolaborasi dan kepatuhan. Dengan identitas digital yang sah, masyarakat dan industri bisa bertransaksi lebih aman dan percaya diri,” ujar CEO Privy sekaligus Wakil Ketua Umum I AFTECH, Marshall Pribadi, dslam keterangan resminya dikutip Senin (25/8)
Marshall menekankan, sertifikat elektronik dari PSrE seperti Privy memberi jaminan keamanan sekaligus kenyamanan—terutama bagi industri jasa keuangan yang sangat bergantung pada kepercayaan.
Baca Juga: Adira Finance Gandeng Privy Perkuat Keamanan Pembiayaan Digital
Ekonomi digital Indonesia sendiri terus melesat. Pada 2024 nilainya tembus USD 90 miliar. Bank Indonesia bahkan mencatat transaksi QRIS mencapai Rp317 triliun hingga kuartal II 2025, tumbuh 121% dibanding tahun lalu. Lonjakan ini jadi bukti adopsi layanan digital makin masif, terutama di sektor UMKM. Namun, Marshall mengingatkan, pertumbuhan itu hanya bisa berkelanjutan jika fondasi utama, kepercayaan digital, tetap terjaga.
Deputi Komisioner Pengawas Bank Swasta OJK, Indarto Budiwitono, mengingatkan bahwa digitalisasi perbankan juga membawa risiko keamanan. “Bank perlu strategi digital yang agile dan terukur, bukan hanya untuk efisiensi, tetapi juga menjawab ekspektasi nasabah yang makin kompleks,” katanya dalam forum Indonesia Digital Bank Summit (IDBS) 2025 yang digelar AFTECH.
Menurut Indarto, digitalisasi membuat layanan keuangan lebih cepat dan efisien, namun di sisi lain meningkatkan risiko serangan siber. Karena itu, diperlukan investasi berkelanjutan di bidang keamanan siber, analitik data, cloud, dan AI untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus keberlangsungan bisnis.
Baca Juga: Privy Gandeng PinjamanGo Percepat Proses Verifikasi dan Onboarding Nasabah
Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa IDBS 2025 tidak sekadar forum dialog, melainkan wadah merumuskan solusi konkret bagi ekosistem digital Indonesia. “Tahun ini fokus kami ada pada tiga hal: memperkuat ketahanan siber dan pencegahan scam berbasis intelijen bersama, merancang produk keuangan inklusif bagi UMKM dan masyarakat underserved, serta membangun arsitektur kolaborasi berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menambahkan, keuangan digital yang tepercaya akan menjadi fondasi ekonomi Indonesia yang aman, adil, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung target pertumbuhan nasional hingga 8%.
Selanjutnya: Promo Chatime August Duo 25-28 Agustus 2025, 2 Chatime Large + Pearl Cuma Rp 45.000
Menarik Dibaca: Promo Chatime August Duo 25-28 Agustus 2025, 2 Chatime Large + Pearl Cuma Rp 45.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News