Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) catat pertumbuhan pembiayaan konsumer sebesar 16,8% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 135,01 triliun di kuartal l 2024 menjadi Rp 156,7 triliun di kuartal l 2025.
Melansir laporan kinerjanya, Senin (12/5), pertumbuhan tersebut ditopang oleh bisnis payroll yang tumbuh 15,42% YoY sebesar Rp 61,5 triliun, pembiayaan pemilikan rumah yang tumbuh 9% YoY menjadi Rp 58 triliun, dan pembiayaan pensiun yang tercatat naik 7,52% YoY sebesar Rp 16,2 triliun.
Menariknya, bisnis emas BSI yang terdiri dari cicil emas dan gadai emas melesat 81,99% YoY dengan total Rp 14,33 triliun.
Baca Juga: BSI: Pertumbuhan Pembiayaan Digital dengan Baki Debet Capai Rp 2,7 Triliun pada 2024
Plt. Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, BSI optimistis pembiayaan konsumer bakal tetap melanjutkan pertumbuhannya di tengah tekanan perekonomian, khususnya pada sektor kredit konsumer. Tentu kata Bob, ini dibarengi dengan jeli membaca kondisi ekonomi berikut dampaknya pada bisnis BSI.
“Tapi, kami juga optimistis tetap menumbuhkan bisnis karena ada beberapa bisnis baru yang khas syariah seperti diluncurkannya layanan bank emas pada 26 Februari 2025,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (9/5).
Baca Juga: Hingga Maret 2025, Produk Cicil Emas Bank Syariah Indonesia (BSI) Melesat 168%
Dari hadirnya bisnis bank emas ini kata Bob, ada potensi nasabah eksisting yang berminat pada produk kepemilikan emas lewat aplikasi supernya, Byond by BSI.
Adapun, strategi yang bakal dilakukan BSI untuk menggenjot pertumbuhan pembiayaan konsumernya yakni dengan mengenal profil nasabah termasuk kemampuan membayarnya, berkolaborasi dengan ekosistem bisnis yang ada, dan mengoptimalkan product holding ratio dengan nasabah payroll eksisting.
“BSI akan tetap fokus ekspansi pembiayaan dengan mengedepankan kualitas agar tetap sehat dan prudent,” pungkas Bob.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Catat Pembiayaan SME Tumbuh 11,79% per Februari 2025
Selanjutnya: Usai Kelangkaan Stok BBM di SPBU Swasta, Ini Respon ESDM
Menarik Dibaca: 6 Ciri-Ciri Moisturizer Tidak Cocok, Jangan Dipakai Lagi Ya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News