kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkominfo harapkan fintech menjadi the next startup unicorn


Sabtu, 25 Agustus 2018 / 13:25 WIB
Menkominfo harapkan fintech menjadi the next startup unicorn
ILUSTRASI. Menkominfo Rudiantara


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) punya optimisme tinggi, bahwa Indonesia bisa mempunyai lima perusahaan rintisan atau startup  di level unicorn pada tahun 2019.

Unicorn sendiri adalah perusahaan rintisan yang mempunyai valuasi di atas US$ 1 miliar. Hingga saat ini, sudah ada empat startup yang menyandang status unicorn, yakni  Go-Jek, Travelola, Tokopedia, dan Bukulapak.

“Untuk sekarang ada empat unicorn, tetapi kami menargetkan di tahun 2019 sudah ada total lima unicorn. Untuk perkembangannya, nanti lihat saja bagaimana,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Jakarta, belum lama ini.

Maka untuk mewujudkan harapan tersebut, Kominfo telah menggagas program The Next Unicorn dan telah terkumpul 70 startup, yang saat ini tengah dipastikan dari sisi valuasi pasar dan model bisnisnya. Di sisi lain, Kominfo juga berencana berkunjung ke negara Jepang dan Korea Selatan, untuk melihat peluang dua negara tersebut bisa menjadi investor bagi startup di Indonesia.

“Salah satu yang kami dorong itu dari Jepang dan Korea Selatan. Dua negara tersebut terdapat banyak jumlah investor, sehingga diharapakn bisa berpartisipasi di Next Indonesia Unicorn,” kata dia.

Rudiantara sendiri berharap startup unicorn berikutnya bisa berasal dari perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintech). Hal itu diungkapkannya ketika ikut meresmikan Fintech Centre bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kuningan Jakarta, Senin (20/8).

Seperti diketahui, Fintech Centre merupakan wadah untuk berkolaborasi antara industri, pemerintah, akademisi dan masyarakat, dalam membangun ekosistem fintech yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan di tingkat nasional.

Terkait hal ini, Direktur Kebijakan Publik Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Aji Satria Sulaeman menilai, ada pelung bagi perusahaan fintech bisa menjadi startup di level unicorn berikutnya. Tapi, ia enggan menyebutkan perusahaan fintech mana saja yang mendapatkan peluang tersebut.

“Kalau kami berdiskusi degan kawan-kawan fintech, sebenarnya ada potensi the next unicorn dari fintech. Tapi untuk siapanya, itu seperti meramalkan,” kata Aji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×