Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Per Agustus, total aset Bank Jatim Syariah mencapai Rp 2,2 triliun dengan laba bersih Rp 6,4 miliar. Hingga akhir tahun, aset ditargetkan bisa mencapai Rp 2.5 triliun dengan laba bersih Rp 10 miliar. Sedangkan tahun depan, aset dan laba ditargetkan masing-masing Rp 3,5 triliun dan Rp 20 miliar
Sementara Bank Sumsel Babel (BSB) masih terus melakukan kajian dengan pihak independen sekaligus memetakan bisnis model yang akan ditempuh bila memutuskan spin off.
Baca Juga: Optimalkan pemasaran keagenan, Pegadaian gandeng Bank Mandiri
"Namun sampai saat ini, pemegang saham belum memutuskan untuk memilih antara spin off dan konversi karena masih dalam kajian." kata Direktur Pemasaran BSB, Antonius Prabowo Argo.
Antonius bilang, pihaknya tidak ingin terburu-buru dalam menetapkan pilihan. Sementara terkait usulan Asbanda untuk melakukan merger UUS bank daerah, dia bilang, belum ada pembahasan lebih lanjut lantaran belum ada kesepakatan bersama secara resmi dari pemegang saham masing-masing BPD.
Per 13 September 2019, total aset UUS BSB sudah mencapai Rp 2,96 triliun dan sampai akhir tahun ditargetkan bisa mencapai Rp 3,15 triliun.
Adapun Bank CIMB Niaga tengah mempersiapkan spin off unit usaha syariahnya pada 2022 akhir atau awal 2023. Direktur CIMB Niaga Syariah, Pandji P Djajanegara sebelumnya mengatakan, CIMB Niaga Syariah menjadi bank BUKU III pada saat jadi BUS nantinya.
Baca Juga: Kantongi sertifikat DSN MUI, LinkAja syariah tunggu izin BI
Permodalan CIMB Niaga Syariah nantinya tidak membutuhkan suntikan modal dari induknya lantaran per Maret 2019 modal dalam tanda kutip sudah mencapai Rp 3,75 triliun.
Untuk mencapai Rp 5 triliunan akan mengandalkan perolehan laba. Sepanjang semester I 2019, UUS ini telah mencatatkan laba bersih Rp 536,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News