kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski ada pandemi, pembiayaan CIMB Niaga Finance masih tumbuh 20% per Juli 2020


Selasa, 01 September 2020 / 20:40 WIB
Meski ada pandemi, pembiayaan CIMB Niaga Finance masih tumbuh 20% per Juli 2020
ILUSTRASI. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) masih mampu mencatatkan petumbuhan bisnis meski ada pandemi corona.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi corona menekan perekonomian nasional yang juga berdampak kepada bisnis pembiayaan, namun PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) masih mampu mencatatkan petumbuhan bisnis.

Direktur Utama CNAF Ristiawan Suherman menyebut, realisasi pembiayaan hingga Juli 2020 mencapai Rp 2,1 triliun. Nilai itu tumbuh 20% year on year (yoy) dibandingkan Juli 2019 senilai Rp 1,75 triliun.

“Penopang kenaikan tersebut adalah performa di kuartal I- 2020 yang tinggi. Selain itu, mulai meningkatnya kembali realisasi kredit di Juni dan Juli setelah Pemberlakuan PSBB transisi di beberapa daerah. Juga mulai banyak dealer dan showroom yang beroperasi kembali secara terbatas,” ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id pada Selasa (1/9).

Baca Juga: Kejar target pembiayaan Rp 14,5 triliun, BCA Finance pangkas DP pembiayaan mobil

Guna meningkatkan pembiayaan di paruh kedua 2020, CNAF bakal fokus mengarap pembiayaan yang masih memiliki kenaikan permintaan. Ia menyebut pembiayaan mobil bekas cukup menjanjikan.

Selain itu, untuk mempertahankan rasio pembiayaan bermasalah, Ristiawan bilang, pihaknya terus berupaya melakukan komunikasi intensif dengan seluruh nasabah khususnya yang mendapatkan program restrukturisasi.

Sedangkan untuk nasabah, CIMB Niaga Finance akan meningkatkan tingkat uang muka atau down payment (DP) untuk memastikan realisasi kredit baru tidak menambah beban portfolio perusahaan di masa pandemi.

“Sebelum pandemic Covid-19, DP yang diterapkan ada dikisaran 10% sampai 20%. Sekarang, DP berkisar di level 30% hingga 40%,” tambah Ristiawan.

Baca Juga: BNI Multifinance catat pembiayaan baru Rp 428,45 miliar per Juli 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×