Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AXA Financial Indonesia (AFI) menyampaikan kontribusi premi terbesar berasal dari produk tradisional.
Chief Health Officer AXA Financial Indonesia Yudhistira Dharmawata mengatakan, kontribusi premi produk tradisional mencapai 60% terhadap total premi perusahaan pada semester I-2025.
"Sekarang, tradisional 60%. Tumbuhnya 17% secara Year on Year (YoY)," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada semester I-2025, AFI mencatatkan total pendapatan premi sebesar Rp 886,74 miliar.
Baca Juga: AXA Financial Indonesia Masih Kaji Pembentukan Dewan Penasihat Medis
Yudhisthira menyampaikan, pendapatan premi yang disumbang oleh produk tradisional itu tak terlepas dari banyaknya produk tradisional yang dimiliki AFI. Dia mencontohkan tahun lalu AFI sudah merilis 3 produk asuransi dan 2 produk merupakan tradisional.
Sepanjang tahun ini sudah 2 produk yang masing-masing merupakan tradisional dan kesehatan. Secara total, sudah lebih dari 10 produk yang dikeluarkan dan mayoritas merupakan tradisional.
Selain itu, dia bilang faktor lain yang membuat premi dari tradisional masih jadi tulang punggung, yakni masih cerahnya prospek segmen tersebut. Hal itu juga didukung permintaan masyarakat yang masih cukup tinggi. Ditambah, secara industri, kinerja produk tradisional juga masih tumbuh positif.
"Prospeknya masih oke (tradisional), mungkin sampai tahun depan. Kalau tidak (prospektif), untuk apa kami meluncurkan produk baru AXA Future Protector," tuturnya.
Baca Juga: AXA Financial Indonesia Luncurkan Produk Endowment AXA Future Protector
Meskipun demikian, Yudhistira tak memungkiri ada juga tantangan yang dapat memengaruhi pendapatan premi dari produk tradisional. Dia bilang tantangannya berupa meyakinkan nasabah bahwa benefit yang didapatkan dari produk tradisional itu jelas dan pasti.
"Tentunya, tantangan adalah kemampuan apa yang dijanjikan. Jadi, janjinya kami membayar benefit saat orang hidup. Dengan demikian, kami butuh punya aset yang bisa meyakinkan nasabah," kata Yudhistira.
Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi industri asuransi jiwa pada semester I-2025 mencapai Rp 87,6 triliun.
Secara rinci, pendapatan premi industri asuransi jiwa dari produk tradisional mencapai Rp 55,2 triliun pada semester I-2025. Nilainya tumbuh 6,5%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Sidang Perdana Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina Digelar Pekan Depan
Menarik Dibaca: 7 Ide Kencan Romantis dan Anti Mainstream Bareng Pasangan, Coba Nonton Konser
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News