kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.626   3,00   0,02%
  • IDX 8.095   24,01   0,30%
  • KOMPAS100 1.116   1,25   0,11%
  • LQ45 784   1,17   0,15%
  • ISSI 285   0,88   0,31%
  • IDX30 412   0,70   0,17%
  • IDXHIDIV20 467   1,04   0,22%
  • IDX80 123   0,17   0,14%
  • IDXV30 133   0,61   0,46%
  • IDXQ30 130   0,18   0,14%

Akulaku Finance: Bisnis Paylater Berpotensi Jadi Sumber Pertumbuhan Baru Multifinance


Jumat, 03 Oktober 2025 / 09:46 WIB
Akulaku Finance: Bisnis Paylater Berpotensi Jadi Sumber Pertumbuhan Baru Multifinance
ILUSTRASI. Logo PT Akulaku Finance Indonesia. Akulaku Finance Indonesia menilai, bisnis paylater memiliki potensi untuk menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru bagi industri pembiayaan.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Akulaku Finance Indonesia menilai, bisnis buy now pay later (BNPL) atau paylater memiliki potensi untuk menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru bagi industri pembiayaan.

Pertumbuhan konsumen digital, khususnya dari kalangan generasi Z dan milenial, menjadi pendorong utama meningkatnya kebutuhan dari layanan ini.

Direktur Keuangan Akulaku Finance, Aan Setiawandi mengatakan, tren tersebut membuka peluang besar bagi multifinance untuk mulai masuk ke bisnis paylater. Namun, menurutnya segmen ini masih ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam melakukan akuisisi nasabah secara digital.

“Melihat potensi pasar yang sangat besar di bisnis paylater, tidak menutup kemungkinan untuk perusahaan pembiayaan mulai masuk ke bisnis paylater ini," kata Aan kepada Kontan, Rabu (2/10/2025).

Baca Juga: Rupiah Melemah Terdalam di Asia, Terkoreksi 0,18%

Aan menambahkan, saat ini baru sebagian kecil multifinance yang menggarap paylater, terutama perusahaan yang sudah terkoneksi dengan ekosistem e-commerce. 

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa tantangan utama yang dihadapi industri adalah membangun sistem akuisisi kredit digital yang terintegrasi, baik dengan aplikasi konsumen maupun platform perdagangan daring. Meski demikian, ia optimistis potensi bisnis ini akan terus membesar. 

“Total pembiayaan bertumbuh double growth sangat baik di industri paylater seiring penetrasi segment konsumen digital savvy yang semakin meluas," jelasnya.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini juga menerangkan adanya peluang bagi perusahaan pembiayaan yang berkeinginan untuk memasuki bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) masih terbuka lebar.

Peluang tersebut makin terbuka sejalan dengan terbitnya Peraturan OJK (POJK) Nomor 46 Tahun 2024. Dalam POJK itu, dia bilang setiap perusahaan pembiayaan yang berencana menyelenggarakan kegiatan usaha BNPL diwajibkan memperoleh persetujuan dari OJK terlebih dahulu. 

Jika menelaah POJK 46/2024, tepatnya pada Pasal 19, disebutkan perusahaan pembiayaan dapat melakukan layanan pembiayaan digital. Secara rinci, dalam Pasal 19H, dijelaskan perusahaan pembiayaan dapat melakukan layanan pembiayaan digital melalui pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna tanpa melalui tatap muka secara fisik. 

Untuk melakukan kegiatan layanan pembiayaan digital, perusahaan pembiayaan wajib mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan cara mengajukan permohonan.

Lebih lanjut, OJK memproyeksikan bisnis BNPL masih akan terus tumbuh. Berdasarkan data OJK, penyaluran pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan tercatat mencapai Rp 8,81 triliun per Juli 2025. Tumbuh sebesar 56,74% secara Year on Year (YoY).

Baca Juga: IHSG Lanjutkan Reli Ikuti Bursa Asia Jumat (3/10) Pagi, UNTR dan GOTO Jadi Penopang

Selanjutnya: Apple Hapus Aplikasi Pelacak ICE Usai Tekanan Pemerintahan Trump

Menarik Dibaca: Tetap Menguat, IHSG Naik 0,4% Pada Perdagangan Jumat Pagi (3/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×