kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.875   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.613   -20,90   -0,32%
  • KOMPAS100 952   -3,65   -0,38%
  • LQ45 742   -2,91   -0,39%
  • ISSI 210   0,12   0,06%
  • IDX30 386   -1,41   -0,36%
  • IDXHIDIV20 465   -1,90   -0,41%
  • IDX80 108   -0,27   -0,25%
  • IDXV30 113   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 127   -0,67   -0,52%

Meski Banyak Tantangan, Bisnis Kelapa Sawit Tetap Memiliki Peluang


Kamis, 24 April 2025 / 22:48 WIB
Meski Banyak Tantangan, Bisnis Kelapa Sawit Tetap Memiliki Peluang
ILUSTRASI. Foto udara kendaraan melintasi jalur alternatif Jambi-Sumbar via Ness di Bajubang, Batanghari, Jambi, Minggu (6/4/2025). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/nz.


Reporter: Ahmad Febrian, Chelsea Anastasia | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan berkelanjutan semakin menjadi perhatian industri keuangan. Salah satunya Grup UOB. 

Head Consumer Goods - Sector Solution Group UOB Ernest Tan menyatakan, hingga akhir 2024, pembiayaan berkelanjutan sekitar US$ 58 miliar. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 7 miliar untuk pembiayaan perdagangan berkelanjutan. Salah satu yang terbesar yakni sektor kelapa sawit.

Terkait profil, usia tanaman kelapa sawit di Malaysia lebih tua dibandingkan di Indonesia. Tanaman yang lebih tua cenderung memiliki produktivitas yang menurun, dan proses penanaman kembali (replanting) tidak secepat Indonesia. "Kami pikir peluang di Indonesia lebih maju," ujarnya, Selasa (22/4). 

Sementara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memaparkan, harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) terus mengalami kenaikan. Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono mengatakan harga minyak sawit yang selama ini di bawah harga soft oil, kini telah melambung tinggi.

Baca Juga: Gapki Usul Beban Ekspor ke AS Dikurangi, Jaga Pangsa Pasar Sawit RI yang Capai 89%

Mukti menyebut harga CPO terus bergerak naik dibandingkan minyak bunga matahari maupun rapeseed.  “Harga minyak sawit atau harga CPO itu sekarang sudah bergerak terus naik, dan sekarang sudah harganya melebihi daripada harga soft oil, dibandingkan dengan bunga matahari, dengan minyak kedelai, sekarang itu lebih tinggi,” kata Mukti. 

Seiring dengan melonjaknya harga CPO, Mukti menyebut hal ini berdampak pada harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang juga ikut terkerek.

UOB Indonesia tetap optimistis terhadap kinerja nasabah di sektor kelapa sawit, khususnya industri CPO. Meski belakangan berpotensi mengalami peningkatan non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah.

Kenaikan berpotensi terjadi akibat imbas dari penertiban kawasan hutan yang berkaitan erat dengan lahan perkebunan kelapa sawit.

Susanto Lukman, Wholesale Banking ESG Coordinator UOB Indonesia mengatakan, kinerja debitur UOB Indonesia sendiri dalam keadaan baik dan cenderung tidak terdampak.

“Secara khusus untuk UOB, Alhamdulillah, debitur kami masih cukup baik dan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada," tuturnya. 

Menurut dia, ke depannya, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menjalani proses perizinan dan administrasi lainnya yang lebih rapi dan tertib.

“Dalam arti, jika suatu kawasan memang masih termasuk wilayah yang dilindungi, maka perusahaan tidak boleh beroperasi sembarangan di sana,” ujarnya.

Selanjutnya: Ekonom: APBN Tak Bisa Ditinggalkan dalam Percepatan Investasi

Menarik Dibaca: Intip Cara Mencegah si Kecil dari Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×