kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski bisnis tertekan corona, multifinance klaim siap bayar obligasi jatuh tempo


Rabu, 17 Juni 2020 / 18:57 WIB
Meski bisnis tertekan corona, multifinance klaim siap bayar obligasi jatuh tempo
ILUSTRASI. Gedung indomobil cawang, foton, suzuki indomobil finance Pho KONTAN/Achmad Fauzie/29/01/2015


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih mewabah membuat industri multifinance turut memberikan keringanan kepada debiturnya. Namun, di tengah pandemi pula sejumlah obligasi multfiinance akan jatuh tempo.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) misalnya, tercatat perusahaan ini memiliki obligasi jatuh tempo pada November 2020 dengan nilai Rp 625 miliar. Corporate Communication & Strategic Management Astra Sedaya Arifianto Soendoro menyebutkan, pihaknya akan membayar utang tersebut melalui pembayaran konsumen.

Baca Juga: Multifinance siap manfaatkan pelonggaran PSBB untuk menggenjot bisnis

Arifianto bilang, sebelumnya perusahaan telah mencadangkan pembayaran pokok dan bunga obligasi dengan sumber utama dari pembayaran konsumen. Oleh sebabnya, perusahaan menilai mampu melunasi utang tersebut.

“Sumber pendanaan tentunya dari internal kas Operasional perusahaan yang didapat dari pembayaran cicilan Konsumen kepada perusahaan. Sehingga, kami tidak melihat kendala dalam melunasi utang. Kami juga sudah memproyeksi jauh-jauh hari untuk pembayaran dan sumber yang dibutuhkan,” ujar Arifianto kepada Kontan.co.id Rabu, (17/6).

Lanjut ia, adapun strategi yang dilakukan agar ke depannya perseroan dapat melunasi obligasi, pihaknya terus menjajaki pendanaan dari dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, ia menegaskan perusahaan turut memiliki sumber pendanaan yang bervariatif dari collection dan loan.

“Terkait pinjaman dari bank, memang 30% - 40% sumber pendanaan kami berasal dari bank. Oleh karenanya, ASF akan memantau perbaikan kondisi ekonomi seiring mulai diberlakukannya pelonggaran PSBB,” tambahnya.

Baca Juga: Sepanjang 2019, Bukopin Syariah salurkan kenaikan pembiayaan 12,6%

Sementara itu, Vice President PT Indomobile Finance Gunawan Effendi menyebutkan, pihaknya akan membayar utang pada Juli mendatang. Untuk diketahui, adapun total utang IMFI pada Juli mendatang sebesar Rp 150 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×