kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski Grup Salim Beli Saham Bank Mega, Pemegang Pengendali Tetap Ada di Mega Corpora


Senin, 28 Maret 2022 / 15:50 WIB
Meski Grup Salim Beli Saham Bank Mega, Pemegang Pengendali Tetap Ada di Mega Corpora
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank Mega./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jajaran perusahaan milik Grup Salim terus mengantongi saham milik PT Bank Mega Tbk (MEGA). Sebelumnya, Merujuk publikasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dipublikasikan pada Jumat (25/3), Indolife Pensiontama, perusahaan asuransi jiwa Grup Salim, memegang 568,63 juta saham setara 8,17%. 

Lalu Megah Eraraharja, perusahaan pengendali Indoritel Makmur Internasional (DNET) memegang 539,86 juta saham sebanyak atau 7,75%. Ada juga Indofood Sukses Makmur (INDF) memegang 503,64 juta saham setara 7,23%. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) memegang 355,59 juta saham atau 5,11%.

Namun, KSEI merevisi data tersebut pada Senin (28/3) yang menyatakan kepemilikan saham Bank Mega di atas 5% hanya PT Mega Corpora yang mengempit sebanyak 58,01%. Sedangkan pemegang saham lainnya dengan kepemilikan di bawah 5% sebanyak 41,98%. 

Kendati demikian, berdasarkan riset Kontan.co.id berdasarkan data KSEI dan PT Datindo Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek mengelola daftar pemegang saham Bank Mega, Grup Salim tetap tetap hadir. 

Baca Juga: Perkuat Bisnis di Perbankan, Grup Salim Kantongi Saham di 3 Bank Berikut

Rinciannya Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) sebanyak 3,03%, Indofood Sukses Makmur (INDF) 4,29%, Megah Eraraharja sebagai perusahaan pengendali Indoritel Makmur Internasional (DNET) 4,59%, lalu perusahaan asuransi milik Grup Salim yakni Indolife Pensiontama 4,84% dan Asuransi Central Asia 4,84%.

Ekonom yang juga pakar keuangan dan pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai semakin kuatnya kehadiran Grup Salim  bakal memberikan sentimen positif baik bagi saham maupun kinerja Bank Mega.

“Akan bagus karena Salim Group adalah grup besar yang kuat pendanaan dan jaringannya sekaligus punya pengalaman dalam bisnis perbankan hingga saat ini. Sebelumnya juga sempat membesarkan BCA,” ujar Budi kepada Kontan.co.id pada Minggu (27/3). 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai langkah Grup Salim masuk ke beberapa bank kecil hingga besar sebagai langkah membentuk ekosistem perbankan. 

Terlebih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mendorong pembentukan kelompok usaha bank (KUB) guna memperkuat industri perbankan Indonesia. 

“Bank Ina dan Bank Fama memang bank kecil, sehingga mau tidak mau harus bekerjasama dengan bank yang lebih besar dengan kesamaan bisnis maupun kesamaan pemilik modal. Nanti akan dibentuk sebuah ekosistem, ntah bank mana yang akan dijadikan anak usaha dan dikonversi menjadi bank digital,” ujar Amin. 

Menurutnya, Grup Salim terbiasa membeli dan mengumpulkan bank kecil lalu dibesarkan dan dijual. Apalagi langkah regulator agar bank kecil masuk ke dalam KUB semakin mendesak ditengah pandemi lantaran kebutuhan modal dalam pengembangan digital, sumber daya manusia, hingga restrukturisasi kredit. 

“Ekosistem di perbankan ini juga akan membentuk hubungan yang akan saling menguntungkan dengan internal group salim, simbiosis mutualisme. Bank akan mendapatkan dukungan modal dan Salim juga memiliki banyak usaha di berbagai sektor,” paparnya. 

Baca Juga: Jelang Ramadhan dan Lebaran, Bank Mega Gelar Mega Travel Fair pada 24-27 Maret

Di grup sendiri, Salim memiliki tentakel sektor keuangan yang komplit mulai dari Asuransi Central Asia (ACA) dengan anak perusahaan Central Asia Raya atau CAR Life Insurance. Juga ada Central Asia Financial atau Jagadiri. Tak sampai disitu, grup ini juga berinvestasi kepada berinvestasi di Youtap, fintech yang fokus pada merchant.

Lebih luas, Grup Salim juga memiliki tentakel dari sektor ritel hingga FMCG seperti Indomaret, Indogrosir, Grup Indofood, dan bisnis kelapa sawit. Urusan teknologi, Salim berbisnis jaringan internet PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) diversifikasi usaha ke bisnis di sektor telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×