Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink (UL) hingga semester I-2021 di semua jenis mengalami koreksi. Baik unitlink berbasis pendapatan tetap, saham, dan campuran.
Merujuk data Infovesta hingga Semester I-2021, untuk unitlink pendapatan tetap rata-rata sebesar -0,28% ytd. Selanjutnya, ada unitlink campuran yang memberikan imbal hasil -2,84% ytd dan unitlink saham dengan imbal hasil -3,89% ytd.
Kendati demikian, nyatanya penjualan unitlink masih tetap laku di beberapa perusahaan asuransi jiwa. Misalnya saja PT Asuransi BRI Life yang mengaku, nasabah yang menginginkan proteksi melalui produk UL masih besar.
Baca Juga: Mobil pribadi jarang dipakai saat PPKM, masih perlukah asuransi kendaraan?
"Dan yang kami lakukan juga adalah mendorong pemegang polis untuk memilih fund yang sesuai dengan profil nasabah terhadap risiko investasi," kata Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila kepada kontan.co.id, Rabu (4/8).
Sampai dengan semester I-2021 portofolio UL BRI Life mencapai 35% dari pencapaian premi bruto perusahaan yang sebesar Rp 3,38 triliun atau tumbuh lebih dari 25% yoy.
Menurut Iwan, rata-rata yield unitlink yang diperoleh BRI Life tergantung dari fund yang dipilih oleh nasabah. Untuk fund saham, sejalan dengan kinerja pasar modal, terutama di LQ45, sedangkan yang obligasi dan pasar uang kinerjanya sekitar kinerja obligasi dan pasar uang.
Sementara produk Unit Link andalan, BRI Life terus mendorong produk dengan pembayaran berkala, dan untuk fund kata Iwan, saat ini yang cukup banyak dipilih adalah yang obligasi, lebih tinggi dari dari yang memilih fund saham. "Kami juga sekarang mendorong produk-produk proteksi yang dipasarkan dengan cara yang sederhana, baik dengan memanfaatkan distribusi di Bank atau melalui sistem digital yang sudah ada," ujar Iwan.
Selain itu, dalam rangka menjaga penjualan unitlink, serta menghasilkan yield yang maksimal di tahun ini, BRI Life berupaya terus mendorong penetrasi ke nasabah yang belum memiliki proteksi dan berupaya mengedukasi masyarakat untuk membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca Juga: Laba bersih KSK Insurance Indonesia tumbuh 207,29% pada kuartal II-2021
"Jika mereka lebih membutuhkan proteksi dan tidak memahami investasi, maka kami coba menawarkan produk proteksi. Jika nasabah menginginkan produk gabungan proteksi dan investasi, maka kami bisa menawarkan produk UL dengan memberi pemahaman mengenai risiko dari setiap jenis fund yg tersedia," imbuh Iwan.
Setali tiga uang, PT BNI Life Insurance juga menyatakan, dari segi kinerja fund, pada semester I ini kinerja unitlink BNI Life cukup memuaskan, hampir semua unitlink memiliki performance di atas benchmark ataupun di atas average competitors kami yang dapat menjadi salah satu faktor permintaan yang cukup tinggi untuk unitlink BNI Life.
"Sampai dengan semester I 2021 pendapatan premi dari produk unitlink sebesar Rp 780 miliar. Hampir semua unitlink kami memiliki performance di atas benchmark ataupun di atas average competitors kami. Performance satu tahun pada Juni 2021 yield Equity Fund & Balance Fund ada di level 15%-20%, dan yield Fixed Income dan Money Market Fund ada di level 5-15%," papar GM of Corsec, Legal & Corcomm BNI Life Arry Herwindo.
Sampai saat ini produk unitlink andalan perseroan adalah BNI Life Plan Multi Protection. Yaitu produk asuransi unitlink yang menawarkan uang pertanggungan sampai dengan 200 kali premi dasar tahunan dan dilengkapi juga dengan asuransi tambahan yang meng-cover 117 penyakit kritis dengan uang pertanggungan sampai dengan 5 miliar.
Sementara dari sisi Investasi, BNI Life tetap menjaga return unitlink agar optimal dengan memanfaatkan tiap momentum yang ada dalam melakukan transaksi yang tentunya disesuaikan pilihan Investasi yang dipilih nasabah berdasarkan risk appetite mereka, serta tetap prudent dalam pengelolaan investasi dengan tetap berpedoman pada kebijakan Investasi perusahaan dan pemerintah.
Sementara itu, menurut PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, minat masyarakat pada produk unit link saat ini didorong karena kebutuhan proteksi kesehatan dan jiwa. Di tengah risiko hidup yang kian tinggi saat ini, hanya produk unit link yang bisa memberikan perlindungan kesehatan, seperti benefit rawat inap, obat dan tindakan medis lainnya.
"Selain itu, produk unit link di Generali juga dilengkapi dengan Robo ARMS untuk mengelola unit link secara otomatis sesuai dengan kondisi pasar dan profil risiko nasabah. Hal ini juga yang menjadi daya tarik bagi nasabah untuk mempercayakan proteksi dan investasinya pada Generali," ungkap Chief Marketing & Product Management PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia Vivin Arbianti.
Vivin menjelaskan, dengan Robo ARMS, nilai investasi nasabah akan lebih optimal sehingga nasabah bisa memiliki proteksi kesehatan yang lebih maksimal juga. Kinerja Robo ARMS terus menunjukkan hasil yang sangat baik, per 30 Juni 2021, 94% kinerja porsi investasi nasabah dengan Robo ARMS kinerjanya di atas IHSG, bahkan di antaranya hingga mencapai 37% di atas IHSG.
Baca Juga: Semester I 2021, penjualan produk bancassurance BTN lampaui target
Selain itu, premi unit link Generali pada semester I-2021 mencapai 47.9% dari total premi. Juga rata-rata yield unitlink hingga Juni 2021 masih jauh di atas benchmark-nya yaitu IHSG dan LQ45 untuk equity.
"Fund unitlink andalan kami adalah Generali Equity Ultima yang digunakan sebagai underlying dari RoboARMS, dimana kinerjanya jauh di atas benchmark indeks dan juga kompetitor lainnya. Hal ini disebabkan pengelolaan secara aktif oleh tim investasi kami dengan tetap memperhatikan potensi imbal hasil dan risiko yang terukur," kata Vivin.
Hingga saat ini, Generali terus melakukan edukasi mengenai produk unit link Generali yang sudah dilengkapi dengan Robo ARMS, melalui social media, virtual event dan channel-channel komunikasi lainnya. Selain itu, Robo ARMS dan kinerjanya juga terus pihaknya komunikasikan untuk meningkatkan awareness banyak orang.
Sementara, dari sisi penjualan, aplikasi iPropose telah memberikan kemudahan bagi tenaga pemasar dan calon nasabah untuk bisa berkonsultasi, menentukan produk yang sesuai dan melakukan pembayaran premi pertama secara online dengan mudah, aman dan terverifikasi.
Selanjutnya: Kejar syarat modal minimum Rp 2 triliun, bank cilik berlomba gelar rights issue
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News