kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Meski lesu, Pefindo kerek peringkat multifinance


Kamis, 13 November 2014 / 17:48 WIB
Meski lesu, Pefindo kerek peringkat multifinance
ILUSTRASI. People wearing masks walk in front of Casino Lisboa, before its temporary closing, following the coronavirus outbreak in Macau, China February 4, 2020. REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski industri multifinance mengalami perlambatan pertumbuhan pembiayaan, bahkan penurunan laba, Pefindo tetap mengerek naik peringkat sejumlah perusahaan pembiayaan. Adalah Toyota Astra Financial, Astra Sedaya Finance, Federal International Finance dan Adira Dinamika Multi Finance Tbk yang mendapuk kenaikan peringkat perusahaan, dan surat utang.

Peringkat Toyota Astra Financial dan Obligasi II Seri B Tahun 2012 naik dari sebelumnya AA menjadi AA+ (double A plus) dengan prospek stabil. Kenaikan peringkat ini merefleksikan pandangan Pefindo yang lebih kuat terkait dukungan terhadap perusahaan dari pemegang saham dan ekspektasi yang kuat di masa depan.

Setali tiga uang, peringkat Astra Sedaya Finance dan Federal International Finance juga naik dari AA+ menjadi AAA (triple A) dengan prospek stabil. Keduanya merupakan kelompok usaha Astra yang dinilai mendapatkan dukungan kuat dari induk usaha mereka. Sementara, Adira Finance mendapatkan peringkat AAA dari sebelumnya AA+ untuk perusahaan dan obligasi yang beredar.

Padahal, Toyota Astra Financial, Astra Sedaya Finance dan Federal International Finance mengalami perlambatan pertumbuhan laba, meski tetap tercatat tumbuh positif. Masing-masing labanya tumbuh 5,6%, 13,5% dan 12%. Sementara, laba Adira Finance rontok 44% pada kuartal ketiga tahun ini dari sebesar Rp 1,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi hanya Rp 688,2 miliar.

Sebelumnya, Hafid Hadeli, Direktur Adira Finance mengatakan, penurunan laba tersebut lantaran pertumbuhan pembiayaannya melambat. Meski begitu, pembiayaannya tetap tumbuh positif 3% menjadi sebesar Rp 25,5 triliun. Penurunan pembiayaan disinyalir karena melorotnya penjualan otomotif dan juga pengetatan likuiditas yang berakibat pada naiknya suku bunga.

“Memang, industri multifinance sedang mengalami perlambatan pertumbuhan pembiayaan. Tetapi, selain rasio-rasio keuangan, kami juga melakukan wawancara. Dan, kenaikan peringkat lembaga keuangan non bank di atas karena dukungan pemegang saham yang kuat dan komitmen induk meningkatkan performa anak usahanya,” ujar Danan Dito, Analis Pefindo, Kamis (13/11).

Terkait Adira Finance, Hendro Utomo, Analis Pefindo menambahkan, meski rasio keuangannya ada yang tercatat minus, namun kontribusi aktivitas usaha perseroan terhadap induk usahanya, yaitu PT Bank Danamon Indonesia Tbk cukup kentara.

“Keterkaitannya juga sangat kuat dengan Temasek, holding mereka, dukungan dan komitmen ini yang membuat peringkat Adira Finance naik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×